Ban Toyota Fortuner. Toyota
Ban Toyota Fortuner. Toyota

Peristiwa Otomotif

Komplotan Penggembos Ban Mobil, Ada di 9 Negara

Ekawan Raharja • 12 September 2022 10:00
London: Aktivis lingkungan, Tyre Extinguishers, mengklaim sudah menggemboskan lebih dari 600 mobil sport utility vehicle (SUV) dalam semalam. Aksi mereka ini sudah mereka jalankan di 9 negara sejak enam bulan lalu.
 
Tyre Extinguishers mengkampanyekan untuk mengempiskan ban mobil-mobil SUV. Setidaknya mereka sudah melakukan aksi ini Inggris, Prancis, Jerman, Swiss, Belanda, Norwegia, Denmark, Republik Ceko, dan Kanada.
 
Bahkan aksi terbesar mereka terjadi pada 6 November 2022. "Warga pemberani di seluruh dunia tadi malam ... mengempiskan ban di setidaknya 600 SUV, tepat dua bulan sebelum pembukaan KTT iklim PBB Cop27 di Mesir," kata Tyre Extinguishers dikutip dari The Guardian.

Mereka sendiri mengklaim sudah mengempiskan sekitar 9 ribu mobil SUV di sejumla negara. Selain itu, diperkirakan akan ada lebih dari 10 ribu mobil SUV yang digembosi jelang Natal di akhir tahun.

Motif Tyre Extinguishers Membidik SUV

Tyre Extinguishers memang sengaja melancarkan aksinya dengan menargetkan mobil-mobil SUV. Mereka menyebut SUV sebagai sumber emisi dan malapetaka karena dimensinya yang besar.
 
"SUV jauh lebih mungkin untuk membunuh dibandingkan dengan mobil biasa ketika menabrak pejalan kaki. Studi psikologis telah menunjukkan pengemudi SUV mengambil lebih banyak risiko, menempatkan pengguna jalan lain dan pejalan kaki dalam bahaya," tulis Tyre Extinguishers.
 
Menurut mereka orang-orang yang membeli mobil SUV hanya untuk kesombongan, bukan benar-benar kebutuhan jalan off road atau melintasi daerah yang terpencil.
 
"Tiga perempat dari kendaraan 'off-road' ini dijual kepada orang-orang yang tinggal di kota-kota besar dan kecil. Mereka ada murni untuk kesombongan pemiliknya, yang melihat mereka sebagai simbol status. Demi kesombongan dan konsumsi yang mencolok ini, perubahan iklim menjadi lebih buruk, kita menghirup udara yang tercemar, dan lebih banyak orang meninggal dalam kecelakaan. Ini tidak bisa diterima."

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan