medcom.id: Pabrik Ford di Thailand baru-baru ini digugat oleh konsumennya. Para penggugat ini mengeluhkan mobil yang mereka beli mengalami kecacatan saat proses produksi. Sebanyak 400 orang konsumen bersatu melayangkan gugatannya. Mereka mengeluhkan berbagai kerusakan yang menimpa model Fiesta dan Focus.
Pengacara pihak penggugat, Kriangkrai Nakhawaree, menjelaskan kliennya menginginkan Ford kembali membeli mobil-mobil yang mereka sudah jual itu setara dengan uang yang mereka sudah keluarkan. Kemudian Ford juga dituntut untuk mengganti kerugian materil sebesar THB24,7 juta atau sekitar RP9,5 miliar.
400 konsumen Ford di Thailand melayangkan gugatannya kepada Ford Thailand. Chiangraitimes
Sebanyak 50 konsumen Ford sudah menghantarkan gugatan mereka ke pengadilan di Bangkok Selatan. Tuntutan ini ditujukan kepada Ford Sales & Service, Ford Operations, dan Ford Services. Rencananya pihak pengadilan akan menggelar sesi dengar pada 3 Juli 2017.
Salah satu konsumen yang menggugat, Korbsak Numnoi, menjelaskan dia dan rekan-rekannya melakukan gugatan karena mobil mereka banyak mengalami keluhan. Mulai dari mesin yang terbakar, kerusakan transmisi, hingga mesin yang overheating.
Keluhan tidak cuma sampai di situ. Kerusakan juga banyak terjadi di bagian lingkar kemudi, fan belt, suspensi, dan bagian pintu. "Aksi ini mungkin cara yang paling cepat untuk mendapatkan kompensasi," ujar Korbsak Numnoi seperti dikutip dari Bangkok Post.
Pabrik Ford di Thailand memproduksi Focus, Fiesta, Everest, dan beberapa model lainnya. Ford
Managing Director Ford Motor Company Thailand, Narong Sritalayon, menjamin perusahaannya akan kembali membeli mobil yang sudah mereka jual. Namun langkah itu baru akan dilakukan jika departemen perlindungan hak konsumen Thailand memerintahkan hal tersebut.
Narong juga menggarisbawahi permintaan harga buy-back yang lebih dari 80 persen harga mobil baru tidak masuk akal. Jika dihitung tiga per empat mobil para penggugat sudah digunakan lebih dari empat tahun, bahkan 20 mobil sudah digunakan lebih dari 80 ribu kilometer. "Kami masih membuka negosiasi mengenai pembelian kembali, berdasarkan kasus per kasus yang dialami," tutup Narong.
Jika melihat usia mobil tersebut, artinya kemungkinan besar Fiesta dan Focus yang beredar di tanah air juga bisa termasuk di dalamnya. Lantaran Ford Motor Indonesia masih aktif sebagai APM dan kedua mobil itu memang masuk secara resmi.
medcom.id: Pabrik Ford di Thailand baru-baru ini digugat oleh konsumennya. Para penggugat ini mengeluhkan mobil yang mereka beli mengalami kecacatan saat proses produksi. Sebanyak 400 orang konsumen bersatu melayangkan gugatannya. Mereka mengeluhkan berbagai kerusakan yang menimpa model Fiesta dan Focus.
Pengacara pihak penggugat, Kriangkrai Nakhawaree, menjelaskan kliennya menginginkan Ford kembali membeli mobil-mobil yang mereka sudah jual itu setara dengan uang yang mereka sudah keluarkan. Kemudian Ford juga dituntut untuk mengganti kerugian materil sebesar THB24,7 juta atau sekitar RP9,5 miliar.
400 konsumen Ford di Thailand melayangkan gugatannya kepada Ford Thailand. Chiangraitimes
Sebanyak 50 konsumen Ford sudah menghantarkan gugatan mereka ke pengadilan di Bangkok Selatan. Tuntutan ini ditujukan kepada Ford Sales & Service, Ford Operations, dan Ford Services. Rencananya pihak pengadilan akan menggelar sesi dengar pada 3 Juli 2017.
Salah satu konsumen yang menggugat, Korbsak Numnoi, menjelaskan dia dan rekan-rekannya melakukan gugatan karena mobil mereka banyak mengalami keluhan. Mulai dari mesin yang terbakar, kerusakan transmisi, hingga mesin yang
overheating.
Keluhan tidak cuma sampai di situ. Kerusakan juga banyak terjadi di bagian lingkar kemudi, fan belt, suspensi, dan bagian pintu. "Aksi ini mungkin cara yang paling cepat untuk mendapatkan kompensasi," ujar Korbsak Numnoi seperti dikutip dari Bangkok Post.
Pabrik Ford di Thailand memproduksi Focus, Fiesta, Everest, dan beberapa model lainnya. Ford
Managing Director Ford Motor Company Thailand, Narong Sritalayon, menjamin perusahaannya akan kembali membeli mobil yang sudah mereka jual. Namun langkah itu baru akan dilakukan jika departemen perlindungan hak konsumen Thailand memerintahkan hal tersebut.
Narong juga menggarisbawahi permintaan harga buy-back yang lebih dari 80 persen harga mobil baru tidak masuk akal. Jika dihitung tiga per empat mobil para penggugat sudah digunakan lebih dari empat tahun, bahkan 20 mobil sudah digunakan lebih dari 80 ribu kilometer. "Kami masih membuka negosiasi mengenai pembelian kembali, berdasarkan kasus per kasus yang dialami," tutup Narong.
Jika melihat usia mobil tersebut, artinya kemungkinan besar Fiesta dan Focus yang beredar di tanah air juga bisa termasuk di dalamnya. Lantaran Ford Motor Indonesia masih aktif sebagai APM dan kedua mobil itu memang masuk secara resmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)