Jakarta: Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menekankan pentingnya kualitas dan aspek keselamatan dalam produksi sebuah bus. Menurutnya, aspek keselamatan menjadi hal penting ketika menyangkut transportasi.
"Saya minta fokusnya tidak hanya memproduksi bus yang berkualitas, tetapi juga berkeselamatan. Aspek keselamatan ini adalah perhatian utama kita jika berbicara tentang transportasi," ujar Menhub.
Menurut Budi, pameran bus seperti Busworld Southeast Asia, The Indonesia International Bus Exibition 2024 bagus bagi para produsen, pelaku bisnis di dunia transportasi, dan bagi masyarakat secara luas. Manfaatnya adalah dapat memberikan edukasi bagi masyarakat mengenai tipe bus yang bagus, sehingga masyarakat pun dapat memilih untuk menggunakan bus yang tepat.
"Kami gembira secara konsisten komunitas dan organisasi dari pameran ini selalu memberikan ruang atau panggung pada bus-bus ini, sehingga ini menjadi edukasi juga bagi masyarakat untuk melihat bus yang bagus itu seperti apa. Pengguna dapat memilih yang terbaik untuk digunakan, bukan hanya bagus secara fisik, tetapi juga saya minta komitmen berkaitan dengan keselamatan," kata Menhub.
Sudah Ada Bus Listrik Tersertifikasi
Selain itu, Budi juga mendorong tren industri transportasi yang berteknologi tinggi dan berkelanjutan. Untuk itu, dia berharap penggunaan bus berbahan listrik dapat terus meningkat.
"Saat ini terdapat 81 unit bus listrik yang telah terbit Sertifikat Registrasi Uji Tipe. Pemerintah mendorong Perusahaan Angkutan Umum untuk dapat menyediakan transportasi yang ramah lingkungan. Di masa mendatang mungkin kita sudah mewajibkan di sejumlah kota besar harus menggunakan bus listrik," tutur Menhub.
Kehadiran bus listrik tentu berdampak sangat baik bagi lingkungan. Pasalnya, polusi telah menjadi masalah di kota-kota besar. Salah satu solusi untuk menurunkan tingkat polusi adalah penggunaan kendaraan listrik.
Pemerintah Indonesia berkomitmen dalam menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan target penurunan emisi tanpa syarat dari 29% menjadi 31,89% dan dari 41% menjadi 43,20% untuk bersyarat. Untuk mencapai target itu, Kemenhub telah menetapkan program dan kebijakan yang relevan untuk mendukung penyelenggaraan sistem transportasi yang berkelanjutan.
Jakarta: Menteri Perhubungan,
Budi Karya Sumadi, menekankan pentingnya kualitas dan aspek
keselamatan dalam produksi sebuah bus. Menurutnya, aspek keselamatan menjadi hal penting ketika menyangkut
transportasi.
"Saya minta fokusnya tidak hanya memproduksi bus yang berkualitas, tetapi juga berkeselamatan. Aspek keselamatan ini adalah perhatian utama kita jika berbicara tentang transportasi," ujar Menhub.
Menurut Budi, pameran bus seperti Busworld Southeast Asia, The Indonesia International Bus Exibition 2024 bagus bagi para produsen, pelaku bisnis di dunia transportasi, dan bagi masyarakat secara luas. Manfaatnya adalah dapat memberikan edukasi bagi masyarakat mengenai tipe bus yang bagus, sehingga masyarakat pun dapat memilih untuk menggunakan bus yang tepat.
"Kami gembira secara konsisten komunitas dan organisasi dari pameran ini selalu memberikan ruang atau panggung pada bus-bus ini, sehingga ini menjadi edukasi juga bagi masyarakat untuk melihat bus yang bagus itu seperti apa. Pengguna dapat memilih yang terbaik untuk digunakan, bukan hanya bagus secara fisik, tetapi juga saya minta komitmen berkaitan dengan keselamatan," kata Menhub.
Sudah Ada Bus Listrik Tersertifikasi
Selain itu, Budi juga mendorong tren industri transportasi yang berteknologi tinggi dan berkelanjutan. Untuk itu, dia berharap penggunaan bus berbahan listrik dapat terus meningkat.
"Saat ini terdapat 81 unit bus listrik yang telah terbit Sertifikat Registrasi Uji Tipe. Pemerintah mendorong Perusahaan Angkutan Umum untuk dapat menyediakan transportasi yang ramah lingkungan. Di masa mendatang mungkin kita sudah mewajibkan di sejumlah kota besar harus menggunakan bus listrik," tutur Menhub.
Kehadiran bus listrik tentu berdampak sangat baik bagi lingkungan. Pasalnya, polusi telah menjadi masalah di kota-kota besar. Salah satu solusi untuk menurunkan tingkat polusi adalah penggunaan kendaraan listrik.
Pemerintah Indonesia berkomitmen dalam menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan target penurunan emisi tanpa syarat dari 29% menjadi 31,89% dan dari 41% menjadi 43,20% untuk bersyarat. Untuk mencapai target itu, Kemenhub telah menetapkan program dan kebijakan yang relevan untuk mendukung penyelenggaraan sistem transportasi yang berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)