Shenzhen: BYD memastikan akan menghentikan penggunaan layar infotainment berputar 90 derajat yang selama ini menjadi ciri khas produknya. Fitur tersebut sebelumnya membantu model-model BYD tampil berbeda di tengah persaingan, meski pada praktiknya lebih banyak dianggap sebagai elemen 'gimmick'.
Wakil Presiden BYD, Stella Li, menyampaikan meski konsumen menyukai konsep layar berputar, fitur itu justru membatasi integrasi aplikasi pihak ketiga, khususnya Apple CarPlay dan Android Auto.
Perusahaan kemudian secara resmi menghapus fitur tersebut pada Atto 2 dan berencana melakukan hal yang sama untuk model lain. Ke depan, layar akan dipasang permanen dalam posisi landscape.
“Kami mulai bekerja sama dengan banyak aplikasi. Atto 2 akan menjadi model pertama dengan Google dan Apple CarPlay. Dan jika mereka ingin memberikan pengalaman terbaik, layar berputar akan membatasi aplikasi mereka. Selain itu, kami melihat umpan balik di pasar. Orang-orang menyukai layar berputar, tetapi penggunaannya sangat kecil,” ujar Li kepada Autocar yang dikutip Carscoops.
Baca Juga:
Daftar Harga Motor Suzuki OTR DKI Jakarta per Desember 2025
BYD sebelumnya menilai layar vertikal lebih nyaman digunakan saat kendaraan berhenti maupun bergerak, terutama untuk navigasi. Namun dalam pengujian berbagai media internasional, tampilan horizontal dinilai lebih mudah dioperasikan karena sesuai dengan standar mayoritas mobil modern. Apple CarPlay dan Android Auto juga hanya berfungsi optimal dalam mode landscape.
Li juga menambahkan BYD akan memperdalam kerja sama dengan perusahaan seperti Apple dan Google. Penguncian orientasi layar dianggap sebagai langkah yang mempermudah proses integrasi dan mengurangi kompromi antarmuka.
Shenzhen: BYD memastikan akan menghentikan penggunaan layar
infotainment berputar 90 derajat yang selama ini menjadi ciri khas produknya. Fitur tersebut sebelumnya membantu model-model BYD tampil berbeda di tengah persaingan, meski pada praktiknya lebih banyak dianggap sebagai elemen 'gimmick'.
Wakil Presiden BYD, Stella Li, menyampaikan meski konsumen menyukai konsep layar berputar, fitur itu justru membatasi integrasi aplikasi pihak ketiga, khususnya Apple CarPlay dan Android Auto.
Perusahaan kemudian secara resmi menghapus fitur tersebut pada Atto 2 dan berencana melakukan hal yang sama untuk model lain. Ke depan, layar akan dipasang permanen dalam posisi landscape.
“Kami mulai bekerja sama dengan banyak aplikasi. Atto 2 akan menjadi model pertama dengan Google dan Apple CarPlay. Dan jika mereka ingin memberikan pengalaman terbaik, layar berputar akan membatasi aplikasi mereka. Selain itu, kami melihat umpan balik di pasar. Orang-orang menyukai layar berputar, tetapi penggunaannya sangat kecil,” ujar Li kepada Autocar yang dikutip Carscoops.
BYD sebelumnya menilai layar vertikal lebih nyaman digunakan saat kendaraan berhenti maupun bergerak, terutama untuk navigasi. Namun dalam pengujian berbagai media internasional, tampilan horizontal dinilai lebih mudah dioperasikan karena sesuai dengan standar mayoritas mobil modern. Apple CarPlay dan Android Auto juga hanya berfungsi optimal dalam mode landscape.
Li juga menambahkan BYD akan memperdalam kerja sama dengan perusahaan seperti Apple dan Google. Penguncian orientasi layar dianggap sebagai langkah yang mempermudah proses integrasi dan mengurangi kompromi antarmuka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)