Jakarta: Ekspor kendaraan baik roda empat maupun roda dua, sepanjang tahun lalu dikatakan mengalami peningkatan pesat sebanyak 14,44 persen dibanding tahun sebelumnya. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya brand APM yang berinvestasi pabrik di pasar Indonesia.
Beberapa di antaranya adalah brand baru dan brand lama yang melebarkan prospek bisnisnya di pasar nasional. Mereka adalah Wuling Motors, DFSK dan juga Mitsubishi.
Mitsubishi dinyatakan sudah melakukan ekspor sejak 2018 lalu dengan negara tujuan ekspor seperti ASEAN dan menyusul negara-negara lainnya untuk produk Xpander. Sementara Wuling Motors bakal menjadikan pabriknya sebagai pemasok mobil ke beberapa negara yang punya driving system yang sama atau negara-negara yang punya aturan berkendara di sebelah kanan.
Di momentum pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, APM ini bisa memanfaatkan momentum. Paling tidak dengan mulai menegaskan melakukan ekspor atau tambahan ekspor ke beberapa negara.
"Kami berharap momentum ini jadi momen juga bagi industri otomotif kita, bahwa potensi pemasaran produk yang diproduksi di Indonesia, juga sangat mungkin dilakukan. Kalau berbicara soal kualitas, tidak jadi masalah lagi. Lantaran kualitas produksi pabrik industri otomotif kita di Indonesia, itu punya standar tinggi," ujar Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi beberapa waktu lalu.
Sebagai bayangan, meski jumlah unit ekspor tahun lalu mencapai 264.553 unit, namun target ekspor tahun ini dibuat dengan angka yang cukup realistis. Yaitu di angka 300 ribu unit mobil. Gaikindo sendiri punya target ekspor jangka panjang mencapai 1 juta unit kendaraan di tahun 2025. Apakah ini bisa terwujud? semoga saja.
Jakarta: Ekspor kendaraan baik roda empat maupun roda dua, sepanjang tahun lalu dikatakan mengalami peningkatan pesat sebanyak 14,44 persen dibanding tahun sebelumnya. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya brand APM yang berinvestasi pabrik di pasar Indonesia.
Beberapa di antaranya adalah brand baru dan brand lama yang melebarkan prospek bisnisnya di pasar nasional. Mereka adalah Wuling Motors, DFSK dan juga Mitsubishi.
Mitsubishi dinyatakan sudah melakukan ekspor sejak 2018 lalu dengan negara tujuan ekspor seperti ASEAN dan menyusul negara-negara lainnya untuk produk Xpander. Sementara Wuling Motors bakal menjadikan pabriknya sebagai pemasok mobil ke beberapa negara yang punya driving system yang sama atau negara-negara yang punya aturan berkendara di sebelah kanan.
Di momentum pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, APM ini bisa memanfaatkan momentum. Paling tidak dengan mulai menegaskan melakukan ekspor atau tambahan ekspor ke beberapa negara.
"Kami berharap momentum ini jadi momen juga bagi industri otomotif kita, bahwa potensi pemasaran produk yang diproduksi di Indonesia, juga sangat mungkin dilakukan. Kalau berbicara soal kualitas, tidak jadi masalah lagi. Lantaran kualitas produksi pabrik industri otomotif kita di Indonesia, itu punya standar tinggi," ujar Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi beberapa waktu lalu.
Sebagai bayangan, meski jumlah unit ekspor tahun lalu mencapai 264.553 unit, namun target ekspor tahun ini dibuat dengan angka yang cukup realistis. Yaitu di angka 300 ribu unit mobil. Gaikindo sendiri punya target ekspor jangka panjang mencapai 1 juta unit kendaraan di tahun 2025. Apakah ini bisa terwujud? semoga saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)