Jakarta: Volvo Cars melakukan langkah tak terduga dalam menghadapi dinamika industri otomotif global. Perusahaan asal Swedia ini resmi menunjuk kembali Håkan Samuelsson sebagai CEO dan Presiden, menggantikan Jim Rowan yang mundur dari jabatannya. Samuelsson akan menjabat selama dua tahun mulai 1 April 2025, demi memastikan stabilitas sekaligus mempersiapkan pengganti jangka panjang.
Penunjukan ini dilakukan pada saat yang disebut sebagai momen krusial oleh dewan direksi, di tengah percepatan perubahan teknologi, meningkatnya kompleksitas geopolitik, dan kompetisi yang semakin ketat di berbagai kawasan.
Samuelsson bukanlah sosok asing bagi Volvo. Ia pernah memimpin perusahaan ini dari 2012-2022 dan dianggap berhasil mentransformasi merek otomotif satu itu menjadi merek global yang lebih kuat, termasuk membawa perusahaan ini melakukan IPO.
“Industri otomotif sedang menghadapi tekanan dari banyak arah. Saya merasa terhormat bisa kembali di saat penting seperti ini. Saya memahami tantangan yang ada dan siap bekerja sama dengan tim untuk memperkuat daya saing, menjawab tuntutan pasar utama, serta mempercepat eksekusi strategi dan pengembangan kepemimpinan,” ungkap Samuelsson dikutip dari Carscoops.
Perusahaan juga mengubah arah strategi elektrifikasinya. Setelah sebelumnya berambisi menjadi merek mobil listrik sepenuhnya pada 2030, kini Volvo akan tetap menghadirkan model mesin pembakaran internal dengan teknologi elektrifikasi, berdampingan dengan lini kendaraan listrik murni. Keputusan ini mencerminkan pendekatan yang lebih realistis dalam menghadapi pasar otomotif yang belum sepenuhnya beralih ke kendaraan listrik.
Ketua Dewan Direksi Volvo, Eric Li, menyambut kembalinya Samuelsson dengan optimisme seraya berterima kasih kepada Jim Rowan atas kontribusinya selama tiga tahun terakhir. Rowan dinilai telah mempercepat transformasi digital menjadi perusahaan otomotif berbasis perangkat lunak.
Di tengah perubahan kepemimpinan ini, Volvo menutup tahun 2024 dengan performa terbaik sepanjang sejarahnya. Sebanyak 763.389 unit kendaraan berhasil terjual, disertai rekor pendapatan dan laba operasional inti tertinggi sejak perusahaan berdiri 98 tahun lalu. Meski demikian, 2025 dipandang sebagai tahun transisi yang krusial bagi masa depan Volvo di industri otomotif global.
Jakarta: Volvo Cars melakukan langkah tak terduga dalam menghadapi dinamika
industri otomotif global. Perusahaan asal Swedia ini resmi menunjuk kembali Håkan Samuelsson sebagai CEO dan Presiden, menggantikan Jim Rowan yang mundur dari jabatannya. Samuelsson akan menjabat selama dua tahun mulai 1 April 2025, demi memastikan stabilitas sekaligus mempersiapkan pengganti jangka panjang.
Penunjukan ini dilakukan pada saat yang disebut sebagai momen krusial oleh dewan direksi, di tengah percepatan perubahan teknologi, meningkatnya kompleksitas geopolitik, dan kompetisi yang semakin ketat di berbagai kawasan.
Samuelsson bukanlah sosok asing bagi Volvo. Ia pernah memimpin perusahaan ini dari 2012-2022 dan dianggap berhasil mentransformasi merek otomotif satu itu menjadi merek global yang lebih kuat, termasuk membawa perusahaan ini melakukan IPO.
“Industri otomotif sedang menghadapi tekanan dari banyak arah. Saya merasa terhormat bisa kembali di saat penting seperti ini. Saya memahami tantangan yang ada dan siap bekerja sama dengan tim untuk memperkuat daya saing, menjawab tuntutan pasar utama, serta mempercepat eksekusi strategi dan pengembangan kepemimpinan,” ungkap Samuelsson dikutip dari Carscoops.
Perusahaan juga mengubah arah strategi elektrifikasinya. Setelah sebelumnya berambisi menjadi merek mobil listrik sepenuhnya pada 2030, kini Volvo akan tetap menghadirkan model mesin pembakaran internal dengan teknologi elektrifikasi, berdampingan dengan lini kendaraan listrik murni. Keputusan ini mencerminkan pendekatan yang lebih realistis dalam menghadapi pasar otomotif yang belum sepenuhnya beralih ke kendaraan listrik.
Ketua Dewan Direksi Volvo, Eric Li, menyambut kembalinya Samuelsson dengan optimisme seraya berterima kasih kepada Jim Rowan atas kontribusinya selama tiga tahun terakhir. Rowan dinilai telah mempercepat transformasi digital menjadi perusahaan otomotif berbasis perangkat lunak.
Di tengah perubahan kepemimpinan ini, Volvo menutup tahun 2024 dengan performa terbaik sepanjang sejarahnya. Sebanyak 763.389 unit kendaraan berhasil terjual, disertai rekor pendapatan dan laba operasional inti tertinggi sejak perusahaan berdiri 98 tahun lalu. Meski demikian, 2025 dipandang sebagai tahun transisi yang krusial bagi masa depan Volvo di industri otomotif global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)
