medcom.id: Peneliti Brandon Schoettle dan Michael Sivak dari University of Michigan Transportation Research Institute baru-baru ini melakukan penelitian untuk mengetahui pendapat masyarakat umum tentang mobil otonom.
Apakah fitur otonom bakal disambut baik oleh pengendara? Peneliatian ini dilakukan terhadap 505 responden yang berusia di atas 18 tahun, dan 52,9 persen responden adalah perempuan.
Ketika ditanya tentang kendaraan otonom ini, 43,8 persen responden mengatakan untuk sementara mereka lebih suka tidak menggunakan fitur otonom, 40,6 persen mengatakan mereka lebih memilih fitur otonom, semenetara yang benar-benar suka kendaraan otonom hanya 15,6 persen.
Kemudian ketika responden ditanya seberapa peduli seseorang mengendarai mobil otonom, 35,6 persen dari mereka mengatakan sangat prihatin dan tidak perduli. Hanya 10,9 persen responden yang menjawab untuk tidak sama sekali mengendarai mobil otonom.
Adapun keinginan Google tidak memakai roda kemudi dan pedal, di jawab 96,2 persen responden mengatakan mereka ingin tersedianya roda kemudi, pedal gas dan rem, bahkan jika mereka ingin mengendarai mobil otonom.
Ini adalah tahun kedua penelitian dilakukan, dan hasil untuk tingkat kepedulian mengendarai kendaraan otonom adalah relatif konsisten. Survei tahun lalu 35,9 persen responden mengatakan mereka sangat prihatin dengan kendaraan otonom, dan hasil untuk tahun ini adalah 35,6 persen.
Adapun cara memasukkan rute atau tujuan, pengguna lebih suka menggunakan layar sentuh 37,8 persen, dengan perintah suara 36,2 persen, dan sebagian besar responden 59,4 persen lebih memilih untuk diberitahu tentang kebutuhan mengendarai mobil otonom dengan kombinasi suara, getaran, dan peringatan visual.
medcom.id: Peneliti Brandon Schoettle dan Michael Sivak dari
University of Michigan Transportation Research Institute baru-baru ini melakukan penelitian untuk mengetahui pendapat masyarakat umum tentang mobil otonom.
Apakah fitur otonom bakal disambut baik oleh pengendara? Peneliatian ini dilakukan terhadap 505 responden yang berusia di atas 18 tahun, dan 52,9 persen responden adalah perempuan.
Ketika ditanya tentang kendaraan otonom ini, 43,8 persen responden mengatakan untuk sementara mereka lebih suka tidak menggunakan fitur otonom, 40,6 persen mengatakan mereka lebih memilih fitur otonom, semenetara yang benar-benar suka kendaraan otonom hanya 15,6 persen.
Kemudian ketika responden ditanya seberapa peduli seseorang mengendarai mobil otonom, 35,6 persen dari mereka mengatakan sangat prihatin dan tidak perduli. Hanya 10,9 persen responden yang menjawab untuk tidak sama sekali mengendarai mobil otonom.
Adapun keinginan Google tidak memakai roda kemudi dan pedal, di jawab 96,2 persen responden mengatakan mereka ingin tersedianya roda kemudi, pedal gas dan rem, bahkan jika mereka ingin mengendarai mobil otonom.
Ini adalah tahun kedua penelitian dilakukan, dan hasil untuk tingkat kepedulian mengendarai kendaraan otonom adalah relatif konsisten. Survei tahun lalu 35,9 persen responden mengatakan mereka sangat prihatin dengan kendaraan otonom, dan hasil untuk tahun ini adalah 35,6 persen.
Adapun cara memasukkan rute atau tujuan, pengguna lebih suka menggunakan layar sentuh 37,8 persen, dengan perintah suara 36,2 persen, dan sebagian besar responden 59,4 persen lebih memilih untuk diberitahu tentang kebutuhan mengendarai mobil otonom dengan kombinasi suara, getaran, dan peringatan visual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)