Jakarta: Suzuki Grand Vitara di Indonesia sudah dilengkapi dengan mild hybrid yang memiliki nama resmi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS). Padahal di negara awal produksinya, India, mobil bergaya sport utility Vehicle (SUV) ini memiliki teknologi hybrid seperti pada umumnya yang diberi nama Intellegent Electric Hybrid (IEH).
4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales, Donny Saputra, mengatakan tidak membawa Grand Vitara hybrid. Menurutnya, ketiadaan versi hybrid ini menyangkut kebutuhan pasar dalam negeri.
“Teknologi yang kami aplikasikan di sini sesuai dengan riset pasar yang ada di Indonesia, ini berkaitan dengan penerimaan konsumen soal fitur dan performa. Kira-kira berapa biaya secara total mobil tersebut diterima konsumen,” kata Donny di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2023.
Meski demikian, mereka tidak menutup kemungkinan Grand Vitara dengan sistem hybrid bisa didatangkan ke Indonesia.
“It’s depend on the market, tapi berdasarkan informasi dan hasil studi dari masyarakat Indonesia, kami membawa yang SHVS. Kenapa yang di India ada dua tipe yang berbeda karena mungkin market di sana membutuhkan itu,” pungkas Donny.
Di atas kertas, sistem mild hybrid dan hybrid memiliki perbedaan. Meski sama-sama menggunakan mesin berukuran 1.500 cc, namun kode mesin yang digunakan berbeda. Varian mild hybrid pakai kode K15C, sedangkan varian hybrid pakai M15D-FXE.
Keduanya punya baterai lithium ion tambahan, hanya saja kapasitas full hybrid lebih besar yakni 177,6 V untuk menyuplai daya ke motor listrik tambahan AC Synchronous Motor yang bisa mengeluarkan tenaga 79,1 daya kuda dan torsi 141 Nm.
Konsumsi bensin keduanya juga diklaim berbeda, data dari pabrikan untuk versi mild hybrid sanggup menghasilkan efisiensi sampai 21,11 km/liter dan untuk yang full hybrid bisa sampai 27,97 km/liter.
Jakarta: Suzuki Grand Vitara di Indonesia sudah dilengkapi dengan mild hybrid yang memiliki nama resmi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS). Padahal di negara awal produksinya, India, mobil bergaya sport utility Vehicle (SUV) ini memiliki teknologi hybrid seperti pada umumnya yang diberi nama Intellegent Electric Hybrid (IEH).
4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales, Donny Saputra, mengatakan tidak membawa Grand Vitara hybrid. Menurutnya, ketiadaan versi hybrid ini menyangkut kebutuhan pasar dalam negeri.
“Teknologi yang kami aplikasikan di sini sesuai dengan riset pasar yang ada di Indonesia, ini berkaitan dengan penerimaan konsumen soal fitur dan performa. Kira-kira berapa biaya secara total mobil tersebut diterima konsumen,” kata Donny di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2023.
Meski demikian, mereka tidak menutup kemungkinan Grand Vitara dengan sistem hybrid bisa didatangkan ke Indonesia.
“It’s depend on the market, tapi berdasarkan informasi dan hasil studi dari masyarakat Indonesia, kami membawa yang SHVS. Kenapa yang di India ada dua tipe yang berbeda karena mungkin market di sana membutuhkan itu,” pungkas Donny.
Di atas kertas, sistem mild hybrid dan hybrid memiliki perbedaan. Meski sama-sama menggunakan mesin berukuran 1.500 cc, namun kode mesin yang digunakan berbeda. Varian mild hybrid pakai kode K15C, sedangkan varian hybrid pakai M15D-FXE.
Keduanya punya baterai lithium ion tambahan, hanya saja kapasitas full hybrid lebih besar yakni 177,6 V untuk menyuplai daya ke motor listrik tambahan AC Synchronous Motor yang bisa mengeluarkan tenaga 79,1 daya kuda dan torsi 141 Nm.
Konsumsi bensin keduanya juga diklaim berbeda, data dari pabrikan untuk versi mild hybrid sanggup menghasilkan efisiensi sampai 21,11 km/liter dan untuk yang full hybrid bisa sampai 27,97 km/liter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ERA)