Jakarta: Pengelola Mandalika International Street Circuit, Mandalika Grand Prix Association (MGPA), terus melengkapi fasilitas dan sistem keamanan untuk para pembalap. Kini MGPA akui sudah memiliki alat pemandam kebakaran untuk kendaraan listrik.
Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, menjelaskan alat pemadam kebakaran untuk mobil listrik ini sudah siap menjaga gelaran Shell Eco-Marathon Asia-Pasific and the Middle East 2024 yang akan berlangsung pada 2-6 Juli 2024. Di sini, mereka akan mempertandingkan kendaraan hemat energi untuk energi bensin, solar, baterai, dan hidrogen.
"Kita sudah mendapatkan guidebook dari Shell global terkait keamanan dalam kejuaraan ini, baik pada sisi keamanan perserta maupun motorsport (mobil) yang akan digunakan," kata pria yang akrab disapa Andhi pada Selasa (11-6-2024) di Jakarta Selatan.
Andhi menambahkan, apabila mobil konvensional dengan bahan bakar fosil terbakar, api bisa mati dengan disemburkan cairan maupun bahan yang sudah tersedia di alat pemadam kebakaran pada umumnya.
Tetapi pada kasus mobil listrik, hal tersebut tidak dimungkinkan. Sebab sumber cetus api berasal dari aki atau baterai-nya sehingga tekanan api sangat tinggi
"Jenis motorsport yang akan dipakai beragam, ada yang dari bahan bakar cair dan elektrik. Kita sudah belajar dari luar negeri mengenai tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi insiden," ucap dia.
"Jadi mobil listrik itu sumber apinya harus ditutup dan dipisahkan. Apinya tidak bisa mati, sampai daya pada baterai itu habis terkuras. Sehingga pencegahan dan penindakannya jauh berbeda dengan mobil konvensional."
"Nah, kita punya blanket-nya, alat untuk menutupi, membungkus sumber api di baterai mobil listrik," kata dia.
Jakarta: Pengelola
Mandalika International Street Circuit, Mandalika Grand Prix Association (MGPA), terus melengkapi fasilitas dan sistem keamanan untuk para
pembalap. Kini MGPA akui sudah memiliki alat pemandam kebakaran untuk
kendaraan listrik.
Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, menjelaskan alat pemadam kebakaran untuk mobil listrik ini sudah siap menjaga gelaran Shell Eco-Marathon Asia-Pasific and the Middle East 2024 yang akan berlangsung pada 2-6 Juli 2024. Di sini, mereka akan mempertandingkan kendaraan hemat energi untuk energi bensin, solar, baterai, dan hidrogen.
"Kita sudah mendapatkan guidebook dari Shell global terkait keamanan dalam kejuaraan ini, baik pada sisi keamanan perserta maupun motorsport (mobil) yang akan digunakan," kata pria yang akrab disapa Andhi pada Selasa (11-6-2024) di Jakarta Selatan.
Andhi menambahkan, apabila mobil konvensional dengan bahan bakar fosil terbakar, api bisa mati dengan disemburkan cairan maupun bahan yang sudah tersedia di alat pemadam kebakaran pada umumnya.
Tetapi pada kasus mobil listrik, hal tersebut tidak dimungkinkan. Sebab sumber cetus api berasal dari aki atau baterai-nya sehingga tekanan api sangat tinggi
"Jenis motorsport yang akan dipakai beragam, ada yang dari bahan bakar cair dan elektrik. Kita sudah belajar dari luar negeri mengenai tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi insiden," ucap dia.
"Jadi mobil listrik itu sumber apinya harus ditutup dan dipisahkan. Apinya tidak bisa mati, sampai daya pada baterai itu habis terkuras. Sehingga pencegahan dan penindakannya jauh berbeda dengan mobil konvensional."
"Nah, kita punya blanket-nya, alat untuk menutupi, membungkus sumber api di baterai mobil listrik," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
