Jakarta: Tiongkok merupakan salah satu pasar dan produsen kendaraan listrik terbesar di dunia, dengan penjualan sepanjang 2021 saja mencapai 3,52 juta unit. Bahkan para produsen mobil asal Tiongkok membawa kendaraan elektrifikasinya tersebut di Indonesia dan memasarkannya di sini.
Sebut saja DFSK sudah memasarkan Gelora E, dan memperkenalkan sejumlah mobil listriknya seperti Glory E3 atau Seres SF5. Kemudian ada juga Wuling Motors yang berencana memasarkan mobil listrik mungilnya dengan sasis GSEV di Indonesia tahun 2022.
Sepak terjang merek asal Tiongkok ini jelas mendapatkan perhatian dari Hyundai yang juga berbisnis mobil listrik. Menurut Executive Vice President and Head of Customer Experience Division Hyundai Motor, Thomas Schemera, menilai merek-merek asal Tiongkok ini memiliki keunggulan dari segi harga.
"Mobil listrik Tiongkok itu lumayan (tidak terlalu bagus atau jelek), dan harganya murah," ungkap Thomas Schemera di Kawasan Senayan Jakarta.
Oleh sebab itu, klaim Thomas, perusahaan yang dipimpinnya akan mengambil pendekatan yang berbeda dalam menghadirkan mobil listrik. Mobil-mobil listrik yang diproduksinya harus memiliki kualitas terbaik.
Thomas juga menyebutkan Hyundai memiliki keunggulan juga dalam memproduksi mobil-mobil berteknologi fuel cell atau hidrogen. Ketika ini dipadukan dengan kualitas terbaik, maka nantinya akan menjadi bagian penting dalam mendukung smart city.
"Jadi menurut saya kendaraan listrik berkualitas akan menjadi bagian dalam smart city dan masa depan, tapi saya belum bisa pastikan ketangguhan apa saja yang akan ditawarkan nanti. Siapa yang tahu, misalnya baterai yang semakin memiliki jarak yang lebih jauh, dan lain-lain," kata Thomas.
Jakarta: Tiongkok merupakan salah satu pasar dan produsen kendaraan listrik terbesar di dunia, dengan penjualan sepanjang 2021 saja mencapai 3,52 juta unit. Bahkan para produsen mobil asal Tiongkok membawa kendaraan elektrifikasinya tersebut di Indonesia dan memasarkannya di sini.
Sebut saja DFSK sudah memasarkan Gelora E, dan memperkenalkan sejumlah mobil listriknya seperti Glory E3 atau Seres SF5. Kemudian ada juga Wuling Motors yang berencana memasarkan mobil listrik mungilnya dengan sasis GSEV di Indonesia tahun 2022.
Sepak terjang merek asal Tiongkok ini jelas mendapatkan perhatian dari Hyundai yang juga berbisnis mobil listrik. Menurut Executive Vice President and Head of Customer Experience Division Hyundai Motor, Thomas Schemera, menilai merek-merek asal Tiongkok ini memiliki keunggulan dari segi harga.
"Mobil listrik Tiongkok itu lumayan (tidak terlalu bagus atau jelek), dan harganya murah," ungkap Thomas Schemera di Kawasan Senayan Jakarta.
Oleh sebab itu, klaim Thomas, perusahaan yang dipimpinnya akan mengambil pendekatan yang berbeda dalam menghadirkan mobil listrik. Mobil-mobil listrik yang diproduksinya harus memiliki kualitas terbaik.
Thomas juga menyebutkan Hyundai memiliki keunggulan juga dalam memproduksi mobil-mobil berteknologi fuel cell atau hidrogen. Ketika ini dipadukan dengan kualitas terbaik, maka nantinya akan menjadi bagian penting dalam mendukung smart city.
"Jadi menurut saya kendaraan listrik berkualitas akan menjadi bagian dalam smart city dan masa depan, tapi saya belum bisa pastikan ketangguhan apa saja yang akan ditawarkan nanti. Siapa yang tahu, misalnya baterai yang semakin memiliki jarak yang lebih jauh, dan lain-lain," kata Thomas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)