Ubud: Di tengah isu pelemahan ekonomi global, diperkirakan akan ada banyak negara yang mengalami resesi. Meski demikian ada yang memprediksi Indonesia tidak akan terkena resesi di tahun mendatang.
Business Innovation and Sales & Marketing Director Honda Prospect Motor, Yusak Billy, optimistis penjualan mobil baru tahun depan akan tetap positif, meski di tengah ancaman resesi ekonomi. Dia bahkan meyakini pasar otomotif Indonesia akan tetap menggeliat dan mencapai target yang ditentukan.
"Kami optimis tanpa melihat ke depan ada resesi, tahun politik, itu market-nya akan membaik," kata Billy di Ubud, Bali, Senin (19-12).
Billy berkaca dari penjualan mobil tahun ini yang menurutnya cukup positif. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) untuk penjualan wholesales, penjualan distribusi dari pabrik ke dealer, tahun ini sudah mencapai 942.499 unit.
"Bahkan Gaikindo sudah menetapkan target Gaikindo di tahun depan mencapai 975 ribu unit per tahun."
The Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) mengungkapkan kawasan Asia, termasuk Indonesia, diperkirakan akan tetap kuat di tengah prospek global yang kurang baik, terutama indikasi mengenai resesi global. Perekonomian negara-negara berkembang, seperti Tiongkok, Indonesia, dan Thailand menunjukkan situasi yang lebih baik dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya.
Walaupun kini pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,72 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal III-2022, ke depan Indonesia diprediksi akan mengalami penurunan pada kinerja perekonomian nasional dengan situasi global dan ancaman resesi.
Kendati demikian, situasi ini akan perlahan membaik dengan proyeksi bertambahnya permintaan masyarakat Indonesia akan produksi manufaktur dalam negeri. Meningkatnya permintaan domestik Indonesia diperkirakan mampu memberikan kontribusi sebesar 6 persen terhadap pertumbuhan PDB Indonesia di tahun depan, sehingga dapat menjadi penghalau dalam menekan ancaman resesi yang akan datang.
Ubud: Di tengah isu pelemahan ekonomi global, diperkirakan akan ada banyak negara yang mengalami resesi. Meski demikian ada yang memprediksi Indonesia tidak akan terkena resesi di tahun mendatang.
Business Innovation and Sales & Marketing Director Honda Prospect Motor, Yusak Billy, optimistis penjualan mobil baru tahun depan akan tetap positif, meski di tengah ancaman resesi ekonomi. Dia bahkan meyakini pasar otomotif Indonesia akan tetap menggeliat dan mencapai target yang ditentukan.
"Kami optimis tanpa melihat ke depan ada resesi, tahun politik, itu market-nya akan membaik," kata Billy di Ubud, Bali, Senin (19-12).
Billy berkaca dari penjualan mobil tahun ini yang menurutnya cukup positif. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) untuk penjualan wholesales, penjualan distribusi dari pabrik ke dealer, tahun ini sudah mencapai 942.499 unit.
"Bahkan Gaikindo sudah menetapkan target Gaikindo di tahun depan mencapai 975 ribu unit per tahun."
The Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) mengungkapkan kawasan Asia, termasuk Indonesia, diperkirakan akan tetap kuat di tengah prospek global yang kurang baik, terutama indikasi mengenai resesi global. Perekonomian negara-negara berkembang, seperti Tiongkok, Indonesia, dan Thailand menunjukkan situasi yang lebih baik dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya.
Walaupun kini pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,72 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal III-2022, ke depan Indonesia diprediksi akan mengalami penurunan pada kinerja perekonomian nasional dengan situasi global dan ancaman resesi.
Kendati demikian, situasi ini akan perlahan membaik dengan proyeksi bertambahnya permintaan masyarakat Indonesia akan produksi manufaktur dalam negeri. Meningkatnya permintaan domestik Indonesia diperkirakan mampu memberikan kontribusi sebesar 6 persen terhadap pertumbuhan PDB Indonesia di tahun depan, sehingga dapat menjadi penghalau dalam menekan ancaman resesi yang akan datang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)