Jakarta: Salah satu keunggulan kendaraan listrik yang ditawarkan secara langsung kepada penggunanya adalah efisiensi energi yang digunakan. DFSK kemudian membuktikan secara langsung seberapa irit penggunaan mobil listrik, khususnya sebagai kendaraan operasional usaha.
DFSK menguji coba DFSK Gelora E dari PLN UID Jakarta Raya menuju PLN UP3 Bandung dengan jarak tempuh sekitar 185 KM. Di dalamnya terdapat 2 orang penumpang dan barang bawaan berupa semen dengan berat sekitar 500 kg.
Alhasil, baterai yang digunakan untuk perjalanan dari Jakarta-Bandung membutuhkan rata-rata 60% daya baterai Gelora E. Jika dikonversikan kepada rupiah, maka sekali perjalanan Jakarta-Bandung membutuhkan biaya sebesar Rp42 ribu.
"Kami memang memilih jalur Jakarta-Bandung karena di sana terdapat berbagai kontur jalanan, mulai dari jalanan tol hingga jalur yang menanjak ke perbukitan. Semua bisa dilalui dengan baik dan berjalan tanpa ada masalah," ujar Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi, melalui keterangan resminya.
Jika dilihat spesifikasinya, Gelora E menggunakan baterai berukuran 42 kWh yang mampu melaju sejauh 300 km. Jika klaim mereka membutuhkan daya 60 persen, maka daya baterai yang digunakan berukuran 25,2 kWh.
Selain itu, mobil niaga ini juga memiliki fitur fast charging sehingga pengisian daya 20-80% hanya membutuhkan waktu 80 menit. Baterai yang digunakan pun juga aman karena sudah mengadopsi langkah-langkah perlindungan seperti perlindungan isolasi, perlindungan tegangan tinggi, tahan debu dan air (hingga standar IP67), dan sistem perlindungan baterai yang ketat untuk memastikan keamanan baterai dalam kondisi ekstrim.
Nah hasil yang dimiliki oleh Gelora E ini bisa menjadi perkiraan apabila menggunakan mobil listrik untuk menempuh Jakarta-Bandung. Bagaimana dengan mobil kamu, lebih irit atau boros?
Jakarta: Salah satu keunggulan kendaraan listrik yang ditawarkan secara langsung kepada penggunanya adalah efisiensi energi yang digunakan. DFSK kemudian membuktikan secara langsung seberapa irit penggunaan mobil listrik, khususnya sebagai kendaraan operasional usaha.
DFSK menguji coba DFSK Gelora E dari PLN UID Jakarta Raya menuju PLN UP3 Bandung dengan jarak tempuh sekitar 185 KM. Di dalamnya terdapat 2 orang penumpang dan barang bawaan berupa semen dengan berat sekitar 500 kg.
Alhasil, baterai yang digunakan untuk perjalanan dari Jakarta-Bandung membutuhkan rata-rata 60% daya baterai Gelora E. Jika dikonversikan kepada rupiah, maka sekali perjalanan Jakarta-Bandung membutuhkan biaya sebesar Rp42 ribu.
"Kami memang memilih jalur Jakarta-Bandung karena di sana terdapat berbagai kontur jalanan, mulai dari jalanan tol hingga jalur yang menanjak ke perbukitan. Semua bisa dilalui dengan baik dan berjalan tanpa ada masalah," ujar Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi, melalui keterangan resminya.
Jika dilihat spesifikasinya, Gelora E menggunakan baterai berukuran 42 kWh yang mampu melaju sejauh 300 km. Jika klaim mereka membutuhkan daya 60 persen, maka daya baterai yang digunakan berukuran 25,2 kWh.
Selain itu, mobil niaga ini juga memiliki fitur fast charging sehingga pengisian daya 20-80% hanya membutuhkan waktu 80 menit. Baterai yang digunakan pun juga aman karena sudah mengadopsi langkah-langkah perlindungan seperti perlindungan isolasi, perlindungan tegangan tinggi, tahan debu dan air (hingga standar IP67), dan sistem perlindungan baterai yang ketat untuk memastikan keamanan baterai dalam kondisi ekstrim.
Nah hasil yang dimiliki oleh Gelora E ini bisa menjadi perkiraan apabila menggunakan mobil listrik untuk menempuh Jakarta-Bandung. Bagaimana dengan mobil kamu, lebih irit atau boros?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)
