Industri otomotif Tiongkok berkembang pesat dan menembus pasar dunia. MTVN
Industri otomotif Tiongkok berkembang pesat dan menembus pasar dunia. MTVN

Industri Otomotif

Industri Otomotif Tiongkok yang Mendunia

M. Bagus Rachmanto • 09 Februari 2016 09:05
medcom.id, Jakarta: Industri otomotif tanah air telah dibanjiri beragam brand asing, dan yang menarik perhatian saat ini adalah brand asal Tiongkok. Sejak akhir 2008 lalu, Tiongkok telah menjadi pasar otomotif terbesar di dunia dan mengalami perkembangan yang pesat sejak 1990-an.
 
Bahkan pada 2009, Tiongkok memproduksi 13,79 juta kendaraan, dimana 8 juta diantaranaya adalah kendaraan penumpang (sedan, SUV, MPV, dan crossover), dan 3,41 juta adalah kendaraan komersial (bus, truk dan traktor).
 
Diantara semua mobil yang diproduksi 44,3 persenya adalah brand lokal sperti, BYD, Lifan, Chang’an (Chana), Geely, Chery, Hafei, Jianghuai (JAC), Great Wall, Roewe. Sisanya adalah mobil yang diproduksi secara joint ventura dengan pabrikan asing seperti, Volkswagen, Mitsubishi, General Motors, Hyundai, Nissan, Honda dan Toyota.

Produksi mobil di Tiongkok berhasil mencapai angka satu juta unit untuk pertama kalinya pada 1992 lalu, dan pada 2000, Tiongkok sudah memproduksi lebih dari 2 juta unit kendaraan. Jumlah tersebut meningkat dengan cepat setelah Tiongkok masuk menjadi anggota World Trade Organization (WTO).
 
Pada 2009 Tiongkok sudah memproduksi 13,759 juta unit kendaraan bermotor, angka ini melebihi Amerika sebagai pasar kendaraan terbesar di dunia. Pada 2010, angka penjualan mobil di Tiongkok menembus 18 juta unit, dengan 13,76 juta di antaranya sudah diantarkan ke konsumen, angka ini adalah rekor dunia untuk jumlah penjualan mobil terbanyak di dalam satu negara sepanjang sejarah.
 
Jumlah mobil, bus, van, dan truk yang terdaftar di China mencapai angka 62 juta unit pada tahun 2009, dan mungkin akan meningkat menjadi 200 juta unit pada tahun 2020. Konsultan McKinsey & Company memberikan estimasi, bahwa pasar mobil di Tiongkok akan meningkat sepuluh kali lipat antara 2005 dan 2030.
 
Melihat perkembangan industri otomotif nasioanal yang semakin beragam, diperlukan perhatian pemerintah, terutama perlindungan terhadap konsumen yang bakal menjadi calaon pengguna atau bahkan telah menggunakan brand asing. Jangan sampai brand asing yang ada hanya mengambil keuntungan sesaat tanpa memikirkan pelayanan purna jual, yang ujung-ujungnya bakal merepotkan bahkan merugikan konsumen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan