Jakarta: Penggunaan truk listrik di Indonesia untuk mobilitas logistik sehari-hari masih terus dikaji oleh berbagai pihak. Meski demikian, B-Log tampaknya cukup penasaran untuk menggunakan truk listrik dalam menunjang bisnis mereka sehari-hari.
Perusahaan yang bergerak dibidang transportasi logistik ini menjalin kerja sama dengan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) untuk memulai program Proof of Concept (POC) truk listrik ringan Mitsubishi Fuso eCanter di Jakarta. Nantinya truk dari Jepang ini akan digunakan di berbagai aktivitas logistik harian di rute operasional harian mereka di Tangerang dan Balaraja.
General Manager Product Strategy PT KTB, Bayu Aprizal, menjelaskan uji coba ini merupakan masih kelanjutan dari uji coba yang sudah mereka lakukan di Bali beberapa bulan lalu. Kini, uji coba berlanjut di Jakarta diharapkan bisa memberikan data dalam penggunaan operasional sehari-hari.
“Kami mengapresiasi kerjasama mitra kami dalam PoC. Melalui mereka, KTB dapat memperoleh keyakinan bahwa eCanter dapat diterapkan dalam operasional sehari-hari di Indonesia. Tentu masih banyak hal yang harus kami pertimbangkan, tetapi saya bangga bahwa kegunaannya yang luar biasa melampaui ekspektasi awal mereka,” ungkap Bayu melalui pesan singkatnya.
Melalui PoC berikutnya, KTB bermaksud untuk mendapatkan masukan lebih lanjut dari konsumen. Sampai hari ini, begitu banyak konsumen yang menunjukkan minat mereka pada potensi kolaborasi dengan KTB dalam PoC ini untuk menemukan cara untuk berkontribusi pada karbon netral.
e-Canter memang sudah digunakan di sejumlah negara, khususnya Jepang, Amerika dan Australia. meski demikian, tidak serta merta truk ramah lingkungan ini kemudian bisa langsung diterapkan di Indonesia. Mereka harus melihat bagaimana kebutuhan konsumen dan menyesuaikan dengan peraturan yang ada.
"Hingga akhirnya tergantung lagi dari konsumen dan menyesuaikan dengan pemerintah, maka dari itu kita masih mempelajari dulu kondisinya," tutur Bayu.
e-Canter memiliki sumber tenaga dari 6 baterai bertegangan tinggi (high voltage battery) dengan daya 420 Volt dan 13,8 kWh. Sedangkan tegangan rendah (voltage battery) berdaya 12 volt.
Baterai tersebut berfungsi untuk menggerakkan motor listrik sebesar 180 daya kuda dan torsi puncak 390 Nm. Kombinasi baterai serta motor listrik yang digunakan membuat e-Canter bisa menempuh jarak sejauh 100 km dalam kondisi baterai terisi penuh.
Jakarta: Penggunaan truk listrik di Indonesia untuk mobilitas logistik sehari-hari masih terus dikaji oleh berbagai pihak. Meski demikian, B-Log tampaknya cukup penasaran untuk menggunakan truk listrik dalam menunjang bisnis mereka sehari-hari.
Perusahaan yang bergerak dibidang transportasi logistik ini menjalin kerja sama dengan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) untuk memulai program Proof of Concept (POC) truk listrik ringan Mitsubishi Fuso eCanter di Jakarta. Nantinya truk dari Jepang ini akan digunakan di berbagai aktivitas logistik harian di rute operasional harian mereka di Tangerang dan Balaraja.
General Manager Product Strategy PT KTB, Bayu Aprizal, menjelaskan uji coba ini merupakan masih kelanjutan dari uji coba yang sudah mereka lakukan di Bali beberapa bulan lalu. Kini, uji coba berlanjut di Jakarta diharapkan bisa memberikan data dalam penggunaan operasional sehari-hari.
“Kami mengapresiasi kerjasama mitra kami dalam PoC. Melalui mereka, KTB dapat memperoleh keyakinan bahwa eCanter dapat diterapkan dalam operasional sehari-hari di Indonesia. Tentu masih banyak hal yang harus kami pertimbangkan, tetapi saya bangga bahwa kegunaannya yang luar biasa melampaui ekspektasi awal mereka,” ungkap Bayu melalui pesan singkatnya.
Melalui PoC berikutnya, KTB bermaksud untuk mendapatkan masukan lebih lanjut dari konsumen. Sampai hari ini, begitu banyak konsumen yang menunjukkan minat mereka pada potensi kolaborasi dengan KTB dalam PoC ini untuk menemukan cara untuk berkontribusi pada karbon netral.
e-Canter memang sudah digunakan di sejumlah negara, khususnya Jepang, Amerika dan Australia. meski demikian, tidak serta merta truk ramah lingkungan ini kemudian bisa langsung diterapkan di Indonesia. Mereka harus melihat bagaimana kebutuhan konsumen dan menyesuaikan dengan peraturan yang ada.
"Hingga akhirnya tergantung lagi dari konsumen dan menyesuaikan dengan pemerintah, maka dari itu kita masih mempelajari dulu kondisinya," tutur Bayu.
e-Canter memiliki sumber tenaga dari 6 baterai bertegangan tinggi (high voltage battery) dengan daya 420 Volt dan 13,8 kWh. Sedangkan tegangan rendah (voltage battery) berdaya 12 volt.
Baterai tersebut berfungsi untuk menggerakkan motor listrik sebesar 180 daya kuda dan torsi puncak 390 Nm. Kombinasi baterai serta motor listrik yang digunakan membuat e-Canter bisa menempuh jarak sejauh 100 km dalam kondisi baterai terisi penuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)