Charging station Hyundai di Rest Area 207A Cirebon. Medcom.id/Ekawan Raharja
Charging station Hyundai di Rest Area 207A Cirebon. Medcom.id/Ekawan Raharja

Ditargetkan, Perbandingan Mobil Listrik & SPKLU yakni 1:17

Ekawan Raharja • 11 Desember 2024 14:54
Jakarta: Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus berupaya menambah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Tanah Air. Oleh sebab itu, perusahaan berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut menargetkan jumlah kendaraan listrik dan SPKLU di seluruh Indonesia setidaknya mencapai 1 banding 17 pada tahun 2025.
 
“Diharapkan di 2025 kita bisa mengejar penyediaan (SPKLU) menjadi satu banding 17 sampai satu banding 20,” kata Executive Vice President Divisi Pengembangan Produk Niaga PLN, Ririn Rachmawardini, dikutip dari Antara.
 
Mengenai penyediaan tersebut Ririn mengungkap perusahaan mengambil praktik dasar dari Eropa yang telah mencapai satu banding 17 hingga satu banding 20. Hingga saat ini, Ririn mengungkap ketersediaan SPKLU dibandingkan populasi EV di Indonesia mencapai satu banding 24.

Dengan target 3.000 SPKLU hingga akhir 2024, jumlah SPKLU terbangun hingga saat ini, menurut Ririn, adalah sebanyak 2.667 unit. Jumlah tersebut terus bertambah sembilan kali lipat sejak 2021 hingga 2023.
 
Baca Juga:
Alasan Ban & Setir Harus Lurus Saat Parkir

 
“Alhamdulillah dari 2021 sampai 2023, kenaikannya itu sudah sembilan kali lipat dari 2021, mobil pun begitu, namun walaupun begitu kita masih kejar-kejaran mencapai seperti praktik dasar di Eropa kurang lebih 1 banding 17 sama 1 banding 20,” imbuhnya.
 
Lebih lanjut, kolaborasi antar pemangku kepentingan menjadi kunci untuk mempercepat pertumbuhan SPKLU di Tanah Air. “Kolaborasi ke semua pemangku kepentingan itu terus dilakukan, khususnya juga kami membantu bagaimana meyakinkan para investor untuk penyediaan SPKLU ini,” ungkapnya.
 
Beragam kerja sama dengan swasta seperti Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) otomotif serta penyediaan program potongan harga untuk penanam modal SPKLU dilakukan untuk mendongkrak penyebaran SPKLU.
 
“Untuk mempercepat adopsi ini kita juga memberikan relaksasi kepada pengusaha berupa diskon 50 persen untuk biaya penyambungan mesin pengisian daya, kemudian kita juga koordinasi dan mengawal untuk tarif curah kepada penyedia charger ini,” kata Ririn.
 
“Jadi diharapkan hal ini bisa semakin mempercepat pertumbuhan penyediaan charger di Indonesia,” tambahnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan