Jakarta: Daihatsu Gran Max sudah hadir di pasar otomotif nasional sejak tahun 2007. Namun hingga saat ini belum hadir generasi terbarunya, dan belum akan muncul dalam waktu dekat.
Direktur Marketing & Komunikasi Korporat PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Sri Agung Handayani, menampik sedang mempersiapkan Gran Max model anyar.
“Calon Gran Max baru? Enggak, kan baru 2022 kemarin kami ganti engine,” ujar Agung di Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Mobil bekerja ini kini sudah menggendong mesin mesin 2NR-VE Dual VVT-i ke Gran Max. Mesin ini seperti mesin milik Xenia dan Terios yang sudah dikenal efisiennya serta tenaga yang ditawarkan.
Wanita berdarah Bali ini juga mengatakan konsumen di segmen kendaraan niaga tidak memperhatikan penampilannya. Sebaliknya, konsumen akan memperhatikan aspek fungsional sebagai pertimbangan utama mendung usahanya.
Pembaruan desain pada Gran Max, menurut Agung, bukan prioritas utama. Ia juga mengeklaim saat ini Gran Max menguasai pangsa pasar mobil pikap ringan sebesar 56 persen dan segmen minibus sampai 90 persen.
“Jadi kami yang penting punya mobil fit dengan kebutuhan customer-nya. Konsumen cari yang affordable, mudah dirawat, resale value-nya tinggi. Karena kami melihat dari kebutuhan customer-nya seperti itu ya,” ucap Agung.
Jakarta: Daihatsu Gran Max sudah hadir di pasar
otomotif nasional sejak tahun 2007. Namun hingga saat ini belum hadir generasi terbarunya, dan belum akan muncul dalam waktu dekat.
Direktur Marketing & Komunikasi Korporat PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Sri Agung Handayani, menampik sedang mempersiapkan Gran Max model anyar.
“Calon Gran Max baru? Enggak, kan baru 2022 kemarin kami ganti engine,” ujar Agung di Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Mobil bekerja ini kini sudah menggendong mesin mesin 2NR-VE Dual VVT-i ke Gran Max. Mesin ini seperti mesin milik Xenia dan Terios yang sudah dikenal efisiennya serta tenaga yang ditawarkan.
Wanita berdarah Bali ini juga mengatakan konsumen di segmen kendaraan niaga tidak memperhatikan penampilannya. Sebaliknya, konsumen akan memperhatikan aspek fungsional sebagai pertimbangan utama mendung usahanya.
Pembaruan desain pada Gran Max, menurut Agung, bukan prioritas utama. Ia juga mengeklaim saat ini Gran Max menguasai pangsa pasar mobil pikap ringan sebesar 56 persen dan segmen minibus sampai 90 persen.
“Jadi kami yang penting punya mobil fit dengan kebutuhan customer-nya. Konsumen cari yang affordable, mudah dirawat, resale value-nya tinggi. Karena kami melihat dari kebutuhan customer-nya seperti itu ya,” ucap Agung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
