Maranello: Ferrari sudah merencanakan strategi mereka di segmen elektrifikasi. Pabrikan berlogo Kuda Jingkrak tersebut sudah mengumumkan rencana mereka terhadap mobil listrik hingga tahun 2030.
Produsen supercar ini diketahui akan memaksimalkan 80 persen penjualan mereka untuk mobil listrik dan hybrid per tahun 2030. Kepala Eksekutif Ferrari, Benedetto Vigna, berjanji akan memproduksi mobil yang "lebih unik" untuk peralihan ke kendaraan tanpa emisi.
"Kami percaya kami dapat menggunakan mesin listrik untuk meningkatkan kinerja mobil kami," kata Vigna dikutip dari The Epoc Times.
Oleh sebab itu, Vigna mengkonfirmasi, Ferrari akan meluncurkan mobil listrik pertamanya pada tahun 2025. Secara total, mereka akan meluncurkan 15 model baru dalam rentang 2023 - 2026.
"Ferrari akan mengembangkan dan membangun motor listrik, inverter dan modul baterai sendiri untuk model listriknya di jalur perakitan baru di pabrik Maranello," ungkapnya.
Ekspansi Fasilitas Pabrik di Maranello
Demi mewujudkan rencana ini, Ferrari melakukan ekspansi terhadap fasilitas pabriknya di Maranello, Italia, untuk mempersiapkan divisi elektrifikasi. Fasilitas baru ini kabarnya akan menjadi basis produksi dari mobil hybrid dan calon mobil listrik.
Media Carscoops mengutip sumber anonim mereka bahwa fasilitas baru ini bukan hanya akan menjadi tempat produksi mobil hybrid dan elektrik. Tapi juga menjadi basis R&D (research & development) teknologi baterai yang akan dipakai model-model baru di masa mendatang.
Dalam line up mereka saat ini, rival Lamborghini ini punya dua basis model yang telah mengadopsi teknologi hybrid yaitu SF90 dan 296. Teknologi hybrid pertama kali dikembangkan melalui prototipe 599 HY-KERS.
Teknologi tersebut kemudian diterapkan ke model produksi LaFerrari, hypercar yang diproduksi dalam jumlah terbatas. Lalu baru pada tahun 2019, hibridisasi berkembang dan dihadirkan melalui SF90 Stradale yang mengadopsi teknologi plug-in hybrid.
Maranello: Ferrari sudah merencanakan strategi mereka di segmen elektrifikasi. Pabrikan berlogo Kuda Jingkrak tersebut sudah mengumumkan rencana mereka terhadap mobil listrik hingga tahun 2030.
Produsen supercar ini diketahui akan memaksimalkan 80 persen penjualan mereka untuk mobil listrik dan hybrid per tahun 2030. Kepala Eksekutif Ferrari, Benedetto Vigna, berjanji akan memproduksi mobil yang "lebih unik" untuk peralihan ke kendaraan tanpa emisi.
"Kami percaya kami dapat menggunakan mesin listrik untuk meningkatkan kinerja mobil kami," kata Vigna dikutip dari The Epoc Times.
Oleh sebab itu, Vigna mengkonfirmasi, Ferrari akan meluncurkan mobil listrik pertamanya pada tahun 2025. Secara total, mereka akan meluncurkan 15 model baru dalam rentang 2023 - 2026.
"Ferrari akan mengembangkan dan membangun motor listrik, inverter dan modul baterai sendiri untuk model listriknya di jalur perakitan baru di pabrik Maranello," ungkapnya.
Ekspansi Fasilitas Pabrik di Maranello
Demi mewujudkan rencana ini, Ferrari melakukan ekspansi terhadap fasilitas pabriknya di Maranello, Italia, untuk mempersiapkan divisi elektrifikasi. Fasilitas baru ini kabarnya akan menjadi basis produksi dari mobil hybrid dan calon mobil listrik.
Media Carscoops mengutip sumber anonim mereka bahwa fasilitas baru ini bukan hanya akan menjadi tempat produksi mobil hybrid dan elektrik. Tapi juga menjadi basis R&D (research & development) teknologi baterai yang akan dipakai model-model baru di masa mendatang.
Dalam line up mereka saat ini, rival Lamborghini ini punya dua basis model yang telah mengadopsi teknologi hybrid yaitu SF90 dan 296. Teknologi hybrid pertama kali dikembangkan melalui prototipe 599 HY-KERS.
Teknologi tersebut kemudian diterapkan ke model produksi LaFerrari, hypercar yang diproduksi dalam jumlah terbatas. Lalu baru pada tahun 2019, hibridisasi berkembang dan dihadirkan melalui SF90 Stradale yang mengadopsi teknologi plug-in hybrid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)
