Jakarta: Perang Rusia dan Ukraina menyebabkan banyak perusahaan bersiasat agar tidak terdampak. Meski Demikian, Ferrari pun tampak tenang dan memastikan bisnisnya tidak terpengaruh dengan perang antara 2 negara tersebut.
Si Kuda Jingkrak ini memastikan suplai mereka akibat invasi Rusia ke Ukraina tidak terpengaruh. Perusahaan juga sudah memastikan mereka tidak menyiapkan strategi khusus untuk mengantisipasi kondisi panas di Eropa Timur tersebut.
"Kami tidak memiliki pemasok langsung di Rusia dan saat ini kami tidak mengantisipasi dampak pada rantai pasokan kami," kata juru bicara Ferrari kepada Reuters.
Mereka menegaskan bahwa mereka tidak memiliki fasilitas produksi di Rusia atau Ukraina. Selain itu, pasar mereka di kedua negara tersebut tergolong kecil.
Ferrari hingga saat ini masih melakukan proses produksi hanya di Italia saja. Bagian sasisnya mereka kerjakan di Modena, sedangkan untuk urusan mesin dilakukan di Maranello.
Ferrari mengatakan strategi yang disiapkan oleh Ferrari jika suplai atau kinerja pabrik ini terganggu ialah mengatur waktu produksi agar produksi tetap berjalan, seperti yang sudah disampaikan pada laporan Ferrari tahunan 2021 kemarin.
"Jika kami tidak dapat untuk melanjutkan produksi di salah satu fasilitas ini atau menjadi tidak ekonomis bagi kami untuk terus melakukannya, kami perlu mencari pengaturan manufaktur alternatif yang akan memakan waktu dan mengurangi kemampuan kami untuk memproduksi mobil yang cukup untuk memenuhi tuntutan," papar Ferrari.
"Kerusakan seperti itu dari bencana atau tidak terduga peristiwa dapat memiliki dampak material yang merugikan pada bisnis kami, hasil dari operasi dan kondisi keuangan," lanjut mereka.
Jakarta: Perang Rusia dan Ukraina menyebabkan banyak perusahaan bersiasat agar tidak terdampak. Meski Demikian, Ferrari pun tampak tenang dan memastikan bisnisnya tidak terpengaruh dengan perang antara 2 negara tersebut.
Si Kuda Jingkrak ini memastikan suplai mereka akibat invasi Rusia ke Ukraina tidak terpengaruh. Perusahaan juga sudah memastikan mereka tidak menyiapkan strategi khusus untuk mengantisipasi kondisi panas di Eropa Timur tersebut.
"Kami tidak memiliki pemasok langsung di Rusia dan saat ini kami tidak mengantisipasi dampak pada rantai pasokan kami," kata juru bicara Ferrari kepada Reuters.
Mereka menegaskan bahwa mereka tidak memiliki fasilitas produksi di Rusia atau Ukraina. Selain itu, pasar mereka di kedua negara tersebut tergolong kecil.
Ferrari hingga saat ini masih melakukan proses produksi hanya di Italia saja. Bagian sasisnya mereka kerjakan di Modena, sedangkan untuk urusan mesin dilakukan di Maranello.
Ferrari mengatakan strategi yang disiapkan oleh Ferrari jika suplai atau kinerja pabrik ini terganggu ialah mengatur waktu produksi agar produksi tetap berjalan, seperti yang sudah disampaikan pada laporan Ferrari tahunan 2021 kemarin.
"Jika kami tidak dapat untuk melanjutkan produksi di salah satu fasilitas ini atau menjadi tidak ekonomis bagi kami untuk terus melakukannya, kami perlu mencari pengaturan manufaktur alternatif yang akan memakan waktu dan mengurangi kemampuan kami untuk memproduksi mobil yang cukup untuk memenuhi tuntutan," papar Ferrari.
"Kerusakan seperti itu dari bencana atau tidak terduga peristiwa dapat memiliki dampak material yang merugikan pada bisnis kami, hasil dari operasi dan kondisi keuangan," lanjut mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)
