Garuda UNY melaju di trek balap Shell Eco-marathon. Shell
Garuda UNY melaju di trek balap Shell Eco-marathon. Shell

Teknologi Otomotif

Kepiawaian Mahasiswa Indonesia Membuat Mobil Hemat Energi

Ekawan Raharja • 16 Desember 2020 11:00
Jakarta: Kemampuan sumber daya manusia (SDM) Indonesia, khususnya para generasi muda, tidak kalah jika dibandingkan dengan SDM dari negara-negara lain. Bahkan dari segi kemampuan, mahasiswa Indonesia juga memiliki kompetensi dalam membuat mobil-mobil hemat energi dan ramah lingkungan yang bisa bersaing di tingkat internasional.
 
Hal ini dibuktikan dengan adanya perlombaan Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) yang rutin diselenggarakan setiap tahun di dalam negeri. Selain itu, para mahasiswa Indonesia juga rutin mengikuti kejuaraan serupa yakni Shell Eco-marathon (SEM) yang formatnya diaplikasikan di KMHE.
 
SEM sejatinya menawarkan format kompetisi antar pelajar dan mahasiswa untuk mendesain, membangun dan menguji mobil-mobil hemat energi yang kemudian dipertandingkan di lintasan balap. Bukan kecepatan yang diuji, tapi seberapa efisien energi yang dipakai. 
 
President Director & Country Chair Shell Indonesia, Dian Andyasuri, menjelaskan konsep yang ditawarkan SEM menjadi langkah untuk mempersiapkan generasi muda untuk bisa menghadirkan solusi dari tantangan energi yang ada sekarang ini dengan mengedepankan efisiensi bahan bakar dan transisi energi.
 
"Dalam perjalanan 10 tahun partisipasi Indonesia di SEM, kita patut bangga dengan peningkatan jumlah mahasiswa yang terlibat yaitu sebanyak lebih dari 200% dan jumlah partisipasi kampus yang hanya 4 di tahun 2010 menjadi lebih dari 25 institusi pendidikan pada 2020. SEM juga telah menjadi wadah bagi mahasiswa lintas ilmu seperti teknik, bisnis, manajemen dan bidang studi lainnya untuk bisa berkolaborasi mewujudkan inovasi," ungkap Dian melalui keterangan resminya.
 
Partisipasi mahasiswa dari berbagai universitas di penjuru Indonesia telah menghadirkan sederet kendaraan hemat energi hasil inovasi mereka yang mengedepankan efisiensi energi, dan berhasil memukau khalayak dunia di ajang kompetisi global kendaraan hemat energi Drivers’ World Championship (DWC) sebagai perwakilan regional Asia. Dalam kesempatan yang berbeda, tim Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di tahun 2018 dan tim Bumi Siliwangi 4 dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada tahun 2016 bahkan berhasil meraih gelar juara dengan mengalahkan tim pesaing dari Kanada, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa. Pencapaian tim-tim Indonesia sampai saat ini telah menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia adalah generasi yang cerdas, kreatif, kompetitif, gigih, dan inovatif.
 
Kemampuan serta prestasi yang diraih oleh mahasiswa Indonesia ini mendapatkan apresiasi dari Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro. Menurut dia, SEM yang diikuti oleh mahasiswa Indonesia sejalan dengan rencana Prioritas Riset Nasional (PRN) 2020-2024 yang juga mengutamakan pengembangan riset dan teknologi di sektor energi.
 
“SEM menjadi langkah tepat dalam mendorong inovasi di kalangan pelajar dan mahasiswa, memberi warna pada pengembangan riset untuk memecahkan berbagai permasalahan energi masa depan, dan menumbuhkan semangat untuk berani berkompetisi di kancah global bagi generasi muda. Kemenristek melihat ajang SEM telah menjadi tolak ukur dan inspirasi bagi Indonesia dalam menggagas kompetisi serupa di tingkat nasional, yaitu dalam KMHE dengan harapan akan mencetuskan kompetisi-kompetisi lain demi mengembangkan penemuan baru di berbagai bidang,” ucap Bambang Brodjonegoro.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ERA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan