medcom.id, Sentul City: Kehadiran mobil low cost green car (LCGC) Daihatsu Sigra, mendapat sambutan positif. Masyarakat penasaran dengan mobil berharga terjangkau namun daya angkut besar sesuai kebutuhan yakni tujuh penumpang.
Kami pun mendapat kesempatan menjajal Sigra dari ICE, BSD City menuju kawasan Sentul, Bogor. Adapun unit yang kami gunakan tipe R M/T Deluxe. Ini varian tertinggi dengan harga Rp136,1 juta (on the road Jakarta).
Tapi kali ini kita coba kupas impresi pertama melihat mobil bermesin 1.200 cc ini. Untuk sesi test drive, akan kami ulas di artikel setelah ini.
Bicara eksterior, ini adalah LCGC yang tak nampak seperti LCGC. Kesan mobil 'murah' tak nampak terlihat. Daihatsu meraciknya dengan apik jika dibanding dengan Ayla yang menurut kami lebih terlihat kesan tersebut.
Lampu depan bohlam biasa mengapit grill berlapis krom, dengan lubang air dam berdimensi besar seperti Ayla. Di bagian bawahnya terdapat foglamp yang dikelilingi aksen krom juga.
Buritan lampu belakang model horizontal dengan aksen lampu pada kap bagasi. Sepintas mirip Kijang Innova, namun dalam dimensi yang lebih mungil.
Masuk interior finishing rapi, jarak antar panel tipis. Dashboard berbahan plastik dengan permukaan kulit jeruk berdesain elegan. Bahkan kotak airbag pada penumpang depan rata, tak menonjol seperti Xenia dan Toyota Avanza yang mengganggu tampilan.
Warna putih pada bagian tengah bawah dashboard menurut kami sedikit menabrak dan tidak menyatu dengan warna hitam yang mendominasi. Jok berbahan fabric berikan posisi ergonomi yang nyaman.
Diantara jok depan memang tidak ada console box, tapi gantinya terdapat handrest yang posisinya bisa dinaik turunkan. Cukup membantu kenyamanan dalam perjalanan jauh.
Namun sedikit terlihat aneh ketika melihat posisi tuas transmisi berada di dashboard. Untuk versi transmisi manual, akan agak kagok bagi yang belum terbiasa. Seperti halnya yang dialami rekan media lain yang sempat beberapa kali salah pindah tuas transmisi.
Kurangnya? Tak ada fitur auto door lock dan auto window up di pintu pengemudi. Mungkin fitur ini terkesan sepele tapi menurut kami penting dan membantu kenyamanan.
Soal hilangnya double blower dan berganti dengan air circulation, Daihatsu mengatakan ini untuk mereduksi cost produksi, agar harga bisa kompetitif.
Bagaimana, apakah berkesan mobil murah untuk Anda?
medcom.id, Sentul City: Kehadiran mobil low cost green car (LCGC) Daihatsu Sigra, mendapat sambutan positif. Masyarakat penasaran dengan mobil berharga terjangkau namun daya angkut besar sesuai kebutuhan yakni tujuh penumpang.
Kami pun mendapat kesempatan menjajal Sigra dari ICE, BSD City menuju kawasan Sentul, Bogor. Adapun unit yang kami gunakan tipe R M/T Deluxe. Ini varian tertinggi dengan harga Rp136,1 juta (
on the road Jakarta).
Tapi kali ini kita coba kupas impresi pertama melihat mobil bermesin 1.200 cc ini. Untuk sesi
test drive, akan kami ulas di artikel setelah ini.
Bicara eksterior, ini adalah LCGC yang tak nampak seperti LCGC. Kesan mobil 'murah' tak nampak terlihat. Daihatsu meraciknya dengan apik jika dibanding dengan Ayla yang menurut kami lebih terlihat kesan tersebut.
Lampu depan bohlam biasa mengapit grill berlapis krom, dengan lubang air dam berdimensi besar seperti Ayla. Di bagian bawahnya terdapat
foglamp yang dikelilingi aksen krom juga.

Buritan lampu belakang model horizontal dengan aksen lampu pada kap bagasi. Sepintas mirip Kijang Innova, namun dalam dimensi yang lebih mungil.
Masuk interior finishing rapi, jarak antar panel tipis. Dashboard berbahan plastik dengan permukaan kulit jeruk berdesain elegan. Bahkan kotak airbag pada penumpang depan rata, tak menonjol seperti Xenia dan Toyota Avanza yang mengganggu tampilan.
Warna putih pada bagian tengah bawah dashboard menurut kami sedikit menabrak dan tidak menyatu dengan warna hitam yang mendominasi. Jok berbahan fabric berikan posisi ergonomi yang nyaman.
Diantara jok depan memang tidak ada console box, tapi gantinya terdapat handrest yang posisinya bisa dinaik turunkan. Cukup membantu kenyamanan dalam perjalanan jauh.

Namun sedikit terlihat aneh ketika melihat posisi tuas transmisi berada di
dashboard. Untuk versi transmisi manual, akan agak
kagok bagi yang belum terbiasa. Seperti halnya yang dialami rekan media lain yang sempat beberapa kali salah pindah tuas transmisi.
Kurangnya? Tak ada fitur
auto door lock dan
auto window up di pintu pengemudi. Mungkin fitur ini terkesan sepele tapi menurut kami penting dan membantu kenyamanan.
Soal hilangnya
double blower dan berganti dengan
air circulation, Daihatsu mengatakan ini untuk mereduksi
cost produksi, agar harga bisa kompetitif.
Bagaimana, apakah berkesan mobil murah untuk Anda?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)