Tokyo: Tiongkok menjadi salah satu negara dengan industri otomotif yang agresif dalam pengembangan kendaraan listrik. Bahkan Honda pun mengakui kalah untuk urusan mobil listrik dari merek-merek asal Tiongkok.
CEO Honda, Toshihiro Mibe, mengakui kalau dia terkejut dengan banyaknya model mobil listrik produksi Tiongkok di Auto Shanghai 2023. Mibe pun mengakui pabrikan mobil Cina sudah membuat kemajuan pesat saat pandemi Covid-19, di mana sebagian besar negara terputus dengan negara tersebut akibat pembatasan perjalanan dan adanya karantina.
“Mereka (pabrikan Cina) berada di depan kita, bahkan lebih dari yang diharapkan. Kami sedang memikirkan cara untuk melawan. Jika tidak, kita akan kalah dalam kompetisi ini. Kami menyadari telah sedikit tertinggal sehingga kami bertekad untuk membalikkan keadaan,” ujar Mibe dikutip dari Paultan.
Mibe kemudian menyebutkan sudah memiliki sejumlah rencana untuk melawan. Mereka akan meluncurkan sejumlah mobil listrik baru di pasar utama, seperti Tiongkok, Amerika Serikat (AS), dan Jepang dengan sebagian besar aktivitas dipercepat mulai tahun 2025 mendatang. Kemudian mereka juga mencanangkan memproduksi lebih dari dua juta mobil listrik setiap tahun pada tahun 2030.
Baca Juga:
Ketua MPR Beri Restu Tol Jagat Kerthi Bisa Dilintasi Motor
Tidak sampai situ saja, merek asal Jepang itu akan memperkuat hubungannya dengan General Motors (GM). Targetnya adalah mengembangkan mobil listrik terjangkau bersama yang akan dijual pada 2027 dan seterusnya.
Di Auto Shanghai 2023, sebenarnya pabrikan berlogo H ini juga memperkenalkan mobil listrik. Tidak tanggung-tanggung, ada model Prototipe e:NS2 dan e:NP2 yang rencananya akan dijual pada awal tahun 2024. Ada juga mobil konsep e:N yang versi produksinya diperkirakan dirilis di akhir tahun 2024.
Tokyo: Tiongkok menjadi salah satu negara dengan industri otomotif yang agresif dalam pengembangan kendaraan listrik. Bahkan Honda pun mengakui kalah untuk urusan mobil listrik dari merek-merek asal Tiongkok.
CEO Honda, Toshihiro Mibe, mengakui kalau dia terkejut dengan banyaknya model mobil listrik produksi Tiongkok di Auto Shanghai 2023. Mibe pun mengakui pabrikan mobil Cina sudah membuat kemajuan pesat saat pandemi Covid-19, di mana sebagian besar negara terputus dengan negara tersebut akibat pembatasan perjalanan dan adanya karantina.
“Mereka (pabrikan Cina) berada di depan kita, bahkan lebih dari yang diharapkan. Kami sedang memikirkan cara untuk melawan. Jika tidak, kita akan kalah dalam kompetisi ini. Kami menyadari telah sedikit tertinggal sehingga kami bertekad untuk membalikkan keadaan,” ujar Mibe dikutip dari Paultan.
Mibe kemudian menyebutkan sudah memiliki sejumlah rencana untuk melawan. Mereka akan meluncurkan sejumlah mobil listrik baru di pasar utama, seperti Tiongkok, Amerika Serikat (AS), dan Jepang dengan sebagian besar aktivitas dipercepat mulai tahun 2025 mendatang. Kemudian mereka juga mencanangkan memproduksi lebih dari dua juta mobil listrik setiap tahun pada tahun 2030.
Baca Juga:
Ketua MPR Beri Restu Tol Jagat Kerthi Bisa Dilintasi Motor
Tidak sampai situ saja, merek asal Jepang itu akan memperkuat hubungannya dengan General Motors (GM). Targetnya adalah mengembangkan mobil listrik terjangkau bersama yang akan dijual pada 2027 dan seterusnya.
Di Auto Shanghai 2023, sebenarnya pabrikan berlogo H ini juga memperkenalkan mobil listrik. Tidak tanggung-tanggung, ada model Prototipe e:NS2 dan e:NP2 yang rencananya akan dijual pada awal tahun 2024. Ada juga mobil konsep e:N yang versi produksinya diperkirakan dirilis di akhir tahun 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)
