Solid state battery. Chery
Solid state battery. Chery

China Temukan Cara Baru Tingkatkan Daya Tahan Baterai Solid-State

Ekawan Raharja • 07 November 2025 16:21
Jakarta: Tim ilmuwan dari Tsinghua University’s Shenzhen International Graduate School dan Tianjin University berhasil menemukan metode baru untuk meningkatkan kekuatan, daya tahan, dan keandalan baterai solid-state dalam kondisi ekstrem seperti suhu dingin maupun penggunaan daya tinggi. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Nature pada 29 Oktober 2025 dan dilaporkan oleh IT-Home.
 
Baterai solid-state selama ini dianggap sebagai masa depan kendaraan listrik karena mampu menyimpan lebih banyak energi dan lebih aman dibanding baterai cair konvensional yang berisiko panas berlebih atau terbakar. Namun, pengembangannya menuju produksi massal masih menghadapi tantangan besar, terutama karena baterai jenis ini mudah retak dan kehilangan performa saat pengisian cepat atau di suhu rendah.
 
Untuk mengatasi hal tersebut, tim peneliti dari Tsinghua dan Tianjin merancang lapisan pelindung fleksibel pada permukaan baterai, yang disebut solid electrolyte interphase (SEI). Biasanya, lapisan ini bersifat keras namun rapuh, sehingga mudah retak saat mengalami tekanan. Akibatnya, lithium menumpuk secara tidak merata dan memperpendek umur baterai.

Baca Juga: Lampu Indikator Airbag Menyala? Ketahui Penyebab & Cara Mengatasinya
 
Alih-alih membuat SEI lebih keras, para ilmuwan justru membuatnya lebih lentur dengan menggunakan material berbasis perak, yakni Ag₂S dan AgF. Lapisan ini mampu sedikit menekuk tanpa pecah, menjaga kestabilan struktur, sekaligus memungkinkan ion lithium bergerak dengan lancar seperti dikutip dari Carnewschina.
 
Hasil pengujian menunjukkan baterai dengan lapisan baru ini mampu beroperasi selama lebih dari 4.500 jam dalam kondisi penggunaan berat, dan tetap stabil hingga 7.000 jam pada suhu ekstrem –30°C—situasi yang biasanya membuat baterai solid-state lain gagal berfungsi.
 
Desain baru ini mengombinasikan material lunak dan kaku dalam struktur berlapis bertahap, yang membantu mengurangi tekanan internal, mencegah retakan, serta memastikan distribusi lithium tetap merata selama proses pengisian dan pengosongan daya.
 
Proyek ini dipimpin oleh Profesor Feiyu Kang dan Yanbing He dari Tsinghua SIGS, bersama Quanhong Yang dari Tianjin University. Riset ini mendapat dukungan dari China’s National Natural Science Foundation, National Key R&D Program, serta Shenzhen’s Science and Technology Innovation Plan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan