Jakarta: Hingga saat ini berbagai pihak masih menganggap harga yang ditawarkan oleh mobil listrik murni masih tergolong mahal. Namun apakah dengan memproduksinya secara lokal akan serta merta membuat harga mobil listrik menjadi murah?
Hyundai sudah mengumumkan akan memproduksi mobil listrik di Tanah Air melalui pabrik mereka yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat. Meski demikian, mereka mengindikasikan bahwasanya bisa saja harga mobil listrik akan lebih murah jika diproduksi di dalam negeri.
"Itu kita belum bisa bicara karena kita belum tahu komponen apa saja, bahan bakunya berapa di sana, yang pasti dengan local production akan lebih murah," ungkap Sales Director PT Hyundai Motor Indonesia, Erwin Dj, di Kelapa Gading Jakarta.
Produksi Baterai Mobil Listrik Di Indonesia
Salah satu yang menjadi perhatian dari penurunan harga mobil listrik adalah keberadaan baterai karena komponen ini merupakan salah satu bagian termahal. Untuk itu, merek pun bekerja sama dengan LG untuk membangun pabrik sel baterai di Tanah Air dengan nilai mencapai USD1,1 miliar.
Pabrik baru untuk manufaktur sel baterai ini akan dibangun di atas sebidang tanah seluas 330 ribu meter persegi. Pembangunan pabrik akan diselesaikan pada semester pertama tahun 2023, sedangkan produksi sel baterai secara massal di fasilitas baru ini diharapkan dapat dimulai pada semester awal tahun 2024.
"Kalau kita lihat kendaraan listrik ini kita harus ekosistem dulu dari mobilnya, charging-nya, dan sudah mulai dasar yang paling besar adalah baterai dimana hari ini Hyundai bersama LG membuat baterai tersebut. Jadi ini rantai suplai dari mobil listrik."
Kalau kita melihat ke pasar, harga mobil listrik termurah yang tersedia masih di kisaran Rp600 jutaan, dimana model termurah adalah Hyundai Ioniq yang dibanderol dengan harga Rp 637 jutaan (on the road DKI Jakarta). Selain itu, sebenarnya ada DFSK Gelora E Blind Van dengan harga Rp480 jutaan (on the road DKI Jakarta), akan tetapi mobil tersebut merupakan mobil niaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di