Jakarta: Pandemik virus korona berdampak terhadap penjualan mobil di Tanah Air yang terasa turun drastis. Tidak hanya penjualan mobil baru, bisnis penjualan mobil bekas ini pun terasa mengalami penurunan yang signifikan.
President Director Mobil88, Halomoan Fischer, menjelaskan penurunan bisnis jual-beli mobil bekas sangat dirasakan oleh mereka. Bahkan dia mengklaim penurunannya pembelian mobil bekas bisa sampai 70 persen.
"Kalau berbicara bulan per bulan, Januari ke Februari 2020 ini ada kenaikan sekitar 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tetapi masuk Maret ada penurunan hingga 30 persen dibandingkan Februari. Masuk ke April, turunnya lebih dalam lagi kira-kira 70 persen dibandingkan Maret sebelumnya," buka Halomoan Fischer Kamis Malam (30/4/2020) melalui teleconference.
Dia menyebutkan penurunan di bulan Maret sudah terasa karena virus korona sudah mulai masuk di Indonesia. Di Pertengahan bulan itu, masyarakat sudah mulai menahan diri dan imbauan untuk kerja, belajar, dan ibadah dari rumah membuat penjualan mobil mulai turun.
Kemudian berlanjut di April, akhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta mulai berlaku dari Jakarta dan diikuti beberapa daerah lainnya. Hal ini kemudian memaksa dealer mobil bekas mereka harus tutup karena tidak termasuk ke dalam pengecualian PSBB.
"Cabang kita di DKI Jakarta tutup total, tutup gerbang dan tidak melayani tamu. Otomatis langsung jualan turun drastis sejak PSBB," tegasnya.
Setali dengan penjualan mobil bekas, penjualan mobil baru juga diprediksi turun drastis. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memperkirakan total penjualan di tahun ini hanya berada di kisaran 600 ribu unit, atau mengalami turunan hingga 40 persen.
Jakarta: Pandemik virus korona berdampak terhadap penjualan mobil di Tanah Air yang terasa turun drastis. Tidak hanya penjualan mobil baru, bisnis penjualan mobil bekas ini pun terasa mengalami penurunan yang signifikan.
President Director Mobil88, Halomoan Fischer, menjelaskan penurunan bisnis jual-beli mobil bekas sangat dirasakan oleh mereka. Bahkan dia mengklaim penurunannya pembelian mobil bekas bisa sampai 70 persen.
"Kalau berbicara bulan per bulan, Januari ke Februari 2020 ini ada kenaikan sekitar 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tetapi masuk Maret ada penurunan hingga 30 persen dibandingkan Februari. Masuk ke April, turunnya lebih dalam lagi kira-kira 70 persen dibandingkan Maret sebelumnya," buka Halomoan Fischer Kamis Malam (30/4/2020) melalui teleconference.
Dia menyebutkan penurunan di bulan Maret sudah terasa karena virus korona sudah mulai masuk di Indonesia. Di Pertengahan bulan itu, masyarakat sudah mulai menahan diri dan imbauan untuk kerja, belajar, dan ibadah dari rumah membuat penjualan mobil mulai turun.
Kemudian berlanjut di April, akhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta mulai berlaku dari Jakarta dan diikuti beberapa daerah lainnya. Hal ini kemudian memaksa dealer mobil bekas mereka harus tutup karena tidak termasuk ke dalam pengecualian PSBB.
"Cabang kita di DKI Jakarta tutup total, tutup gerbang dan tidak melayani tamu. Otomatis langsung jualan turun drastis sejak PSBB," tegasnya.
Setali dengan penjualan mobil bekas, penjualan mobil baru juga diprediksi turun drastis. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memperkirakan total penjualan di tahun ini hanya berada di kisaran 600 ribu unit, atau mengalami turunan hingga 40 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)