Marunda: Bisnis pelumas di Indonesia berkembang pesat seiring peningkatan permintaan untuk angkutan darat, laut maupun udara. Peningkatan industri ini juga didukung perkembangan sektor industri di Indonesia dari sisi produksi dan konstruksi.
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindusrian Muhammad Khayam pun mengungkapkan, industri pengolahan non migas tumbuh tumbuh 4,3% pada 2019. Dikatakan, berdasarkan data di 2019, produksi pelumas dalam negeri baru mencapai 908,36 juta liter per tahun.
"Daya tarik Indonesia sebagai pusat investasi industri tercernin dari kenaikan indeks kemudahan berusaha Indonesia yang mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan peningkatan ini dan stimulus lain dari pemietintah dannl juga transformasi industri 4.0, dihrapkan industri pelumas nasional dapat meningkatkan kapasitas seeta utilitas industrinya di Indonesia, seiring dengan tumbuhnya industri secara keseluruhan," kata Khayam di acara peletakan batu pertama perluasan pabrik di Marunda, Bekasi, Kamis (12/3/2020).
Berkaitan dengan hal tersebut, Shell Indonesia mengumumkan investasinya untuk memperluas pabrik pelumas (Lubricant Oil Blending Plant/LOBP) di Marunda, guna menggandakan kapasitas produksinya. Nantinya, di luas lahan 9 hektar, LOBP Shell bakal memiliki kapasitas produksi 300 juta liter produk pelumas per tahun itu, dan diharap dapat memenuhi permintaan pasar pelumas dalam negeri yang terus meningkat.
Sebagai gambaran, awal peresmian di November 2015, LOBP Shell berdiri di lahan seluas 75 ribu meter persegi, dengan kapasitas produksi hingga 136 juta liter (120 ribu ton). Menurut Shell ini cukup untuk mengganti lebih dari 460 ribu unit oli sepeda motor dan 90 ribu unit oli mobil per-harinya.
Menarik, jika memang benar, artinya kapasitas produksi LOBP Shell sebesar 300 juta liter per tahuin, bakal melampuai kapasitas produksi PT Pertamina Lubricants Production Unit Jakarta (PUJ) di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Fasilitas produksi PT Pertamina Lubricants terdiri dari lube oil blending plant (LOBT) dengan kapasitas 270 juta liter per tahun, grease plant dengan kapasitas 8.000 MT per tahun, dan viscosity modifier plant berkapasitas 14 juta liter per tahun.
Selain itu, Shell mengatakan akan fokus berjualan untuk pasar domestik, maka dari itu pihaknya mengklaim LOBP Marunda bakal menjadi pabrik pelumas terbesar yang dioperasikan oleh perusahaan internasional di Indonesia. Sayangnya perusahaan belum mau memberikan bocoran soal nilai investasi yang merek keluarkan.
"Indonesia masuk dalam 10 negara dengan permintaan pelumas terbesar di dunia. Sedangkan di Asia Tenggara, Indonesia masuk dalam 5 besar. Ini sabgat strategis untuk kami berinvestasi di sini. Dengan kemampuan produksi pelumas dan jaringan rantai pasokan yang terintegrasi dari Shell, kami mampu menjawab peningkatan permintaan pasar di Indonesia terhadap pelumas premium dengan lebih baik lagi, khususnya di bidang otomotif, industri, dan marine," kata Executive Vice President Shell Global Commercial, Carlos Maurer di acara yang samaa.
Pabrik ini akan memproduksi merek pelumas Shell Helix (oli mesin kendaraan penumpang), Shell Advance (oli sepeda motor), Shell Rimula (oli mesin kelas berat), Shell Spirax (oli transmisi) dan berbagai pelumas industri lainnya.
Marunda: Bisnis pelumas di Indonesia berkembang pesat seiring peningkatan permintaan untuk angkutan darat, laut maupun udara. Peningkatan industri ini juga didukung perkembangan sektor industri di Indonesia dari sisi produksi dan konstruksi.
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindusrian Muhammad Khayam pun mengungkapkan, industri pengolahan non migas tumbuh tumbuh 4,3% pada 2019. Dikatakan, berdasarkan data di 2019, produksi pelumas dalam negeri baru mencapai 908,36 juta liter per tahun.
"Daya tarik Indonesia sebagai pusat investasi industri tercernin dari kenaikan indeks kemudahan berusaha Indonesia yang mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan peningkatan ini dan stimulus lain dari pemietintah dannl juga transformasi industri 4.0, dihrapkan industri pelumas nasional dapat meningkatkan kapasitas seeta utilitas industrinya di Indonesia, seiring dengan tumbuhnya industri secara keseluruhan," kata Khayam di acara peletakan batu pertama perluasan pabrik di Marunda, Bekasi, Kamis (12/3/2020).
Berkaitan dengan hal tersebut, Shell Indonesia mengumumkan investasinya untuk memperluas pabrik pelumas (Lubricant Oil Blending Plant/LOBP) di Marunda, guna menggandakan kapasitas produksinya. Nantinya, di luas lahan 9 hektar, LOBP Shell bakal memiliki kapasitas produksi 300 juta liter produk pelumas per tahun itu, dan diharap dapat memenuhi permintaan pasar pelumas dalam negeri yang terus meningkat.
Sebagai gambaran, awal peresmian di November 2015, LOBP Shell berdiri di lahan seluas 75 ribu meter persegi, dengan kapasitas produksi hingga 136 juta liter (120 ribu ton). Menurut Shell ini cukup untuk mengganti lebih dari 460 ribu unit oli sepeda motor dan 90 ribu unit oli mobil per-harinya.
Menarik, jika memang benar, artinya kapasitas produksi LOBP Shell sebesar 300 juta liter per tahuin, bakal melampuai kapasitas produksi PT Pertamina Lubricants Production Unit Jakarta (PUJ) di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Fasilitas produksi PT Pertamina Lubricants terdiri dari lube oil blending plant (LOBT) dengan kapasitas 270 juta liter per tahun, grease plant dengan kapasitas 8.000 MT per tahun, dan viscosity modifier plant berkapasitas 14 juta liter per tahun.
Selain itu, Shell mengatakan akan fokus berjualan untuk pasar domestik, maka dari itu pihaknya mengklaim LOBP Marunda bakal menjadi pabrik pelumas terbesar yang dioperasikan oleh perusahaan internasional di Indonesia. Sayangnya perusahaan belum mau memberikan bocoran soal nilai investasi yang merek keluarkan.
"Indonesia masuk dalam 10 negara dengan permintaan pelumas terbesar di dunia. Sedangkan di Asia Tenggara, Indonesia masuk dalam 5 besar. Ini sabgat strategis untuk kami berinvestasi di sini. Dengan kemampuan produksi pelumas dan jaringan rantai pasokan yang terintegrasi dari Shell, kami mampu menjawab peningkatan permintaan pasar di Indonesia terhadap pelumas premium dengan lebih baik lagi, khususnya di bidang otomotif, industri, dan marine," kata Executive Vice President Shell Global Commercial, Carlos Maurer di acara yang samaa.
Pabrik ini akan memproduksi merek pelumas Shell Helix (oli mesin kendaraan penumpang), Shell Advance (oli sepeda motor), Shell Rimula (oli mesin kelas berat), Shell Spirax (oli transmisi) dan berbagai pelumas industri lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)