Jakarta: Dunia otomotif dan elektronik sedang mengalami masalah untuk memenuhi kebutuhan cip semikonduktor di berbagai barang produksi mereka. Bahkan krisis kekurangan pasokan cip semikonduktor ini diperkirakan akan semakin lama karena industri satu ini memiliki permasalahan baru.
Produksi cip semikonduktor mengalami sejumlah tantangan untuk meningkatkan produksi mereka, mulai dari bencana alam, peraturan pemerintah, hingga pandemi Covid-19 yang belum rampung. Kini mereka mendapatkan masalah untuk memenuhi sumber daya manusia yang berkompeten untuk memproduksi komponen kecil satu ini.
Menurut Autoevolution, dengan mengutip WSJ, perusahaan produksi cip semikonduktor terkendala kesulitan menemukan insinyur berpendidikan tinggi, teknisi, serta periset untuk mendukung pemulihan dari krisis. Masalah ini juga menghambat pengembangan teknologi baru.
Pembuat cip berinvestasi besar dalam fasilitas dan jalur produksi baru. Intel, misalnya, mereka berencana untuk menghabiskan tidak kurang dari USD100 miliar untuk fasilitas produksi baru di Amerika Serikat dan Eropa. Kemudian ada juga TSMC dan Samsung yang sudah mengerjakan rencana besar yang memungkinkan mereka meningkatkan kapasitas produksi.
Tetapi pembangunan pabrik baru ini belum bisa menjadi solusi untuk peningkatan kapasitas. Semua pabrik ini belum bisa menemukan pekerja yang memenuhi syarat untuk mengisi posisi penting.
Perusahaan dari Taiwan juga mengalami hal serupa. Bahkan mereka meminta kepada pemerintah untuk turun tangan memberikan investasi lebih besar dalam dunia pendidikan dan program yang sesuai. Mengingat banyak orang yang memilih untuk menggeluti dunia perangkat lunak atau pergi ke industri lain, sehingga industri cip akan mengalami permasalahan.
Jakarta: Dunia otomotif dan elektronik sedang mengalami masalah untuk memenuhi kebutuhan cip semikonduktor di berbagai barang produksi mereka. Bahkan krisis kekurangan pasokan cip semikonduktor ini diperkirakan akan semakin lama karena industri satu ini memiliki permasalahan baru.
Produksi cip semikonduktor mengalami sejumlah tantangan untuk meningkatkan produksi mereka, mulai dari bencana alam, peraturan pemerintah, hingga pandemi Covid-19 yang belum rampung. Kini mereka mendapatkan masalah untuk memenuhi sumber daya manusia yang berkompeten untuk memproduksi komponen kecil satu ini.
Menurut Autoevolution, dengan mengutip WSJ, perusahaan produksi cip semikonduktor terkendala kesulitan menemukan insinyur berpendidikan tinggi, teknisi, serta periset untuk mendukung pemulihan dari krisis. Masalah ini juga menghambat pengembangan teknologi baru.
Pembuat cip berinvestasi besar dalam fasilitas dan jalur produksi baru. Intel, misalnya, mereka berencana untuk menghabiskan tidak kurang dari USD100 miliar untuk fasilitas produksi baru di Amerika Serikat dan Eropa. Kemudian ada juga TSMC dan Samsung yang sudah mengerjakan rencana besar yang memungkinkan mereka meningkatkan kapasitas produksi.
Tetapi pembangunan pabrik baru ini belum bisa menjadi solusi untuk peningkatan kapasitas. Semua pabrik ini belum bisa menemukan pekerja yang memenuhi syarat untuk mengisi posisi penting.
Perusahaan dari Taiwan juga mengalami hal serupa. Bahkan mereka meminta kepada pemerintah untuk turun tangan memberikan investasi lebih besar dalam dunia pendidikan dan program yang sesuai. Mengingat banyak orang yang memilih untuk menggeluti dunia perangkat lunak atau pergi ke industri lain, sehingga industri cip akan mengalami permasalahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)