BSD City: Kendaraan produksi Indonesia terus mendapatkan apresiasi positif dari pasar luar negeri. Bahkan Honda mengklaim sudah mendapatkan hasil yang cukup baik untuk ekspor Brio yang sudah dilakukan selama beberapa bulan belakangan.
Ekspor pertama All New Brio telah berlangsung dari pelabuhan Tanjung Priok Jakarta per 10 April 2019. Hingga saat ini, sebanyak 3.810 unit mobil mungil ini telah dikirim untuk memenuhi kebutuhan di pasar Filipina dan Vietnam.
"All New Brio yang diproduksi di Indonesia juga diminati dan sukses di negara lainnya. Kegiatan ekspor All New Brio ini juga merupakan wujud dukungan Honda untuk mendukung industri otomotif di Indonesia,” ungkap Presiden Direktur PT Honda Prospect Motor, Takehiro Watanabe, di GIIAS 2019.
Ekspor mobil yang asli dikembangkan untuk pasar Indonesia ini meneruskan tradisi ekspor Honda Freed ke beberapa negara seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam sejak tahun 2009 hingga 2014. Selain itu, HPM juga mengekspor komponen mobil sejak 1992 ke berbagai negara di antaranya Jepang, Thailand, Malaysia dan negara lainnya.
Sejarah Brio diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2012, dan diikuti oleh Honda Brio Satya untuk mendukung program LCGC pada tahun 2013. Tercatat mobil ini sudah laku lebih dari 280 ribu unit penjualan hingga sekarang.
Pengunjung di GIIAS 2019 juga bisa melihat All New Brio versi ekspor di booth Honda. Salah satu perbedaan yang paling mencolok antara versi dalam negeri dan versi ekspor adalah posisi setir kiri untuk versi ekspor.
Sejauh ini beberapa pabrik kendaraan bermotor di Indonesia memang menjadi basis produksi pasar global. Seperti contoh Isuzu Traga, DFSK Super Cab, Suzuki Ertiga, dan beberapa model lainnya diproduksi di Indonesia untuk memenuhi pasar luar negeri.
BSD City: Kendaraan produksi Indonesia terus mendapatkan apresiasi positif dari pasar luar negeri. Bahkan Honda mengklaim sudah mendapatkan hasil yang cukup baik untuk ekspor Brio yang sudah dilakukan selama beberapa bulan belakangan.
Ekspor pertama All New Brio telah berlangsung dari pelabuhan Tanjung Priok Jakarta per 10 April 2019. Hingga saat ini, sebanyak 3.810 unit mobil mungil ini telah dikirim untuk memenuhi kebutuhan di pasar Filipina dan Vietnam.
"All New Brio yang diproduksi di Indonesia juga diminati dan sukses di negara lainnya. Kegiatan ekspor All New Brio ini juga merupakan wujud dukungan Honda untuk mendukung industri otomotif di Indonesia,” ungkap Presiden Direktur PT Honda Prospect Motor, Takehiro Watanabe, di GIIAS 2019.
Ekspor mobil yang asli dikembangkan untuk pasar Indonesia ini meneruskan tradisi ekspor Honda Freed ke beberapa negara seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam sejak tahun 2009 hingga 2014. Selain itu, HPM juga mengekspor komponen mobil sejak 1992 ke berbagai negara di antaranya Jepang, Thailand, Malaysia dan negara lainnya.
Sejarah Brio diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2012, dan diikuti oleh Honda Brio Satya untuk mendukung program LCGC pada tahun 2013. Tercatat mobil ini sudah laku lebih dari 280 ribu unit penjualan hingga sekarang.
Pengunjung di GIIAS 2019 juga bisa melihat All New Brio versi ekspor di booth Honda. Salah satu perbedaan yang paling mencolok antara versi dalam negeri dan versi ekspor adalah posisi setir kiri untuk versi ekspor.
Sejauh ini beberapa pabrik kendaraan bermotor di Indonesia memang menjadi basis produksi pasar global. Seperti contoh Isuzu Traga, DFSK Super Cab, Suzuki Ertiga, dan beberapa model lainnya diproduksi di Indonesia untuk memenuhi pasar luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
