medcom.id: Roket Space X Falcon meledak sebelum sempat diluncurkan di Cape Canaveral, Florida Amerika Serikat. Kejadian ini, membuat CEO Space X, Elon Musk yang juga pemilik perusahaan mobil listrik Tesla, menunda peluncuran fitur terbaru Tesla autopilot sampai pekan depan.
Ledakan yang terjadi saat peluncuran pada Kamis (1/9/2016) ini berkaitan dengan fitur Tesla autopilot baru yang menggunakan software v8.0 dan 8.1. Pengoperasiannya seharusnya dikontrol dan dipancarkan melalui satelit Amos-6 yang meledak tersebut. Selain itu, Amos-6 rencananya juga bakal dimanfaatkan oleh Facebook.
Dalam keterangannya Musk mengatakan, ledakan besar ini tak sampai menimbulkan korban jiwa, namun Ia tidak mengetahui sampai kapan program yang berkaitan dengan satelit ini dapat digunakan kembali.
Sang pendiri Facebook, Mark Zuckerberg merasa kecewa atas kejadian yang menimpa Space X. Padahal menurutnya, sistem tersebut dijadwalkan hadir untuk menyaksikan acara peluncuran Amos-6 pekan depan.
The Brevard County Emergency Management Office mengatakan, tidak ada ancaman keamanan negara dari ledakan ini, dan pihak yang berwenang masih melakukan penyelidikan guna mencari tahu penyebabnya.
Meski cukup mengecewakan bagi Musk, namun melirik dari sejarah peluncurannya, sistem ini sudah mengalami kegagalan uji coba terbang sampai 8 kali. Meski banyak juga yang sukses dilakukan. Sayangnya, tidak disebutkan jumlah total kerugian yang dialami perusahaan pengembangnya. Namun jelas, fitur autopilot di Tesla harus menunggu beberapa waktu lamanya untuk benar-benar terkoneksi dengan sistem satelit milik sendiri.
medcom.id: Roket Space X Falcon meledak sebelum sempat diluncurkan di Cape Canaveral, Florida Amerika Serikat. Kejadian ini, membuat CEO Space X, Elon Musk yang juga pemilik perusahaan mobil listrik Tesla, menunda peluncuran fitur terbaru Tesla autopilot sampai pekan depan.
Ledakan yang terjadi saat peluncuran pada Kamis (1/9/2016) ini berkaitan dengan fitur Tesla autopilot baru yang menggunakan
software v8.0 dan 8.1. Pengoperasiannya seharusnya dikontrol dan dipancarkan melalui satelit Amos-6 yang meledak tersebut. Selain itu, Amos-6 rencananya juga bakal dimanfaatkan oleh Facebook.
Dalam keterangannya Musk mengatakan, ledakan besar ini tak sampai menimbulkan korban jiwa, namun Ia tidak mengetahui sampai kapan program yang berkaitan dengan satelit ini dapat digunakan kembali.
Sang pendiri Facebook, Mark Zuckerberg merasa kecewa atas kejadian yang menimpa Space X. Padahal menurutnya, sistem tersebut dijadwalkan hadir untuk menyaksikan acara peluncuran Amos-6 pekan depan.
The Brevard County Emergency Management Office mengatakan, tidak ada ancaman keamanan negara dari ledakan ini, dan pihak yang berwenang masih melakukan penyelidikan guna mencari tahu penyebabnya.
Meski cukup mengecewakan bagi Musk, namun melirik dari sejarah peluncurannya, sistem ini sudah mengalami kegagalan uji coba terbang sampai 8 kali. Meski banyak juga yang sukses dilakukan. Sayangnya, tidak disebutkan jumlah total kerugian yang dialami perusahaan pengembangnya. Namun jelas, fitur autopilot di Tesla harus menunggu beberapa waktu lamanya untuk benar-benar terkoneksi dengan sistem satelit milik sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)