Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan selama masa pemerintahannya dari 2014-2024, Indonesia telah menyelesaikan pembangunan jalan tol sepanjang 2.433 kilometer (km). "Jalan tol sampai saat ini kira-kira 2.433 kilometer. Kalau kita ingat sejak tahun 1978 Tol Jagorawi dibangun, hingga 10 tahun yang lalu itu hanya kira-kira 780 kilometer. Selama 40 tahun lebih, hanya 780 kilometer," ungkap Presiden dikutip dari Antara.
Meski begitu, Jokowi mengakui bahwa pencapaian tersebut masih tertinggal jauh jika dibandingkan dengan negara lain seperti China. Negeri Tirai Bambu telah membangun jalan tol sepanjang 48.000 kilometer. "Jadi, jauh banget masih," ujar Jokowi.
Tidak hanya itu, Jokowi juga menyoroti keberhasilan pemerintah dalam membangun transportasi lain selama 10 tahun terakhir. Sejak 2014, pemerintah telah berhasil membangun 26 bandara dan 25 pelabuhan baru. "Dibangun 26 bandara baru, airport baru, pelabuhan sea port 25 baru, yang perbaikan (pelabuhan) ada 164," jelasnya.
Presiden juga menyampaikan perkembangan signifikan dalam transportasi massal, yang dibangun untuk mengatasi kemacetan di Jakarta dan sekitarnya. "Kemudian transportasi massal karena keruwetan di Jakarta dan Jabodetabek dan mungkin Bandung, kita juga telah mulai bangun," katanya.
Jokowi menyebutkan proyek Mass Rapid Transit (MRT) telah beroperasi, meski baru melayani rute Lebak Bulus-Bundaran HI. Proyek MRT selanjutnya sedang dikerjakan untuk memperluas layanan dari Bundaran HI ke Kota, dan nantinya akan diperpanjang hingga Ancol. Selain itu, jalur timur-barat juga akan dibangun di masa mendatang.
Kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) juga telah resmi beroperasi, meskipun saat ini masih melayani rute dari pusat kota Jakarta menuju Cibubur dan Bekasi. "Meskipun juga baru dari tengah kota Jakarta menuju Cibubur dan Bekasi, yang lain-lain masih dalam proses, nanti akan dibangun," tambah Presiden.
Tidak ketinggalan, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sepanjang 148 kilometer juga menjadi salah satu pencapaian infrastruktur penting di bawah pemerintahannya. Namun, Jokowi mengakui bahwa Indonesia masih jauh tertinggal dari negara seperti China, yang saat ini memiliki jaringan kereta cepat sepanjang 28.000 kilometer.
"Di China sekarang sudah memiliki kurang lebih 28.000 kilometer kereta cepat, kita 148 kilometer. Artinya, stok infrastruktur kita masih jauh tertinggal dari negara yang tadi saya sebut," ujar Presiden.
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan selama masa pemerintahannya dari 2014-2024, Indonesia telah menyelesaikan pembangunan
jalan tol sepanjang 2.433 kilometer (km). "Jalan tol sampai saat ini kira-kira 2.433 kilometer. Kalau kita ingat sejak tahun 1978 Tol Jagorawi dibangun, hingga 10 tahun yang lalu itu hanya kira-kira 780 kilometer. Selama 40 tahun lebih, hanya 780 kilometer," ungkap Presiden dikutip dari Antara.
Meski begitu, Jokowi mengakui bahwa pencapaian tersebut masih tertinggal jauh jika dibandingkan dengan negara lain seperti China. Negeri Tirai Bambu telah membangun jalan tol sepanjang 48.000 kilometer. "Jadi, jauh banget masih," ujar Jokowi.
Tidak hanya itu, Jokowi juga menyoroti keberhasilan pemerintah dalam membangun transportasi lain selama 10 tahun terakhir. Sejak 2014, pemerintah telah berhasil membangun 26 bandara dan 25 pelabuhan baru. "Dibangun 26 bandara baru, airport baru, pelabuhan sea port 25 baru, yang perbaikan (pelabuhan) ada 164," jelasnya.
Presiden juga menyampaikan perkembangan signifikan dalam transportasi massal, yang dibangun untuk mengatasi kemacetan di Jakarta dan sekitarnya. "Kemudian transportasi massal karena keruwetan di Jakarta dan Jabodetabek dan mungkin Bandung, kita juga telah mulai bangun," katanya.
Jokowi menyebutkan proyek Mass Rapid Transit (MRT) telah beroperasi, meski baru melayani rute Lebak Bulus-Bundaran HI. Proyek MRT selanjutnya sedang dikerjakan untuk memperluas layanan dari Bundaran HI ke Kota, dan nantinya akan diperpanjang hingga Ancol. Selain itu, jalur timur-barat juga akan dibangun di masa mendatang.
Kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) juga telah resmi beroperasi, meskipun saat ini masih melayani rute dari pusat kota Jakarta menuju Cibubur dan Bekasi. "Meskipun juga baru dari tengah kota Jakarta menuju Cibubur dan Bekasi, yang lain-lain masih dalam proses, nanti akan dibangun," tambah Presiden.
Tidak ketinggalan, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sepanjang 148 kilometer juga menjadi salah satu pencapaian infrastruktur penting di bawah pemerintahannya. Namun, Jokowi mengakui bahwa Indonesia masih jauh tertinggal dari negara seperti China, yang saat ini memiliki jaringan kereta cepat sepanjang 28.000 kilometer.
"Di China sekarang sudah memiliki kurang lebih 28.000 kilometer kereta cepat, kita 148 kilometer. Artinya, stok infrastruktur kita masih jauh tertinggal dari negara yang tadi saya sebut," ujar Presiden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)