Mengenal Metode WLTP Pengujian Kendaraan, Ini Penjelasannya

Jakarta: Pabrikan otomotif, khususnya kendaraan listrik, kerap mencantumkan jarak tempuh kendaraan dan menjelaskan bahwa data ini didapatkan berdasarkan WLTP. Tapi tahukah kamu maksud dari WLTP ini? Head of Brand PT Chery Sales Indonesia, Rifkie Setiawan, menjelaskan untuk pengujian daya baterai dan jarak tempuh kendaraan listrik, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan. Umumnya ada tiga metode, yaitu NEDC, CLTC dan WLTP. "Metode WLTP dipilih sebagai standar pengujian karena bisa memberikan simulasi kondisi berkendara yang lebih mendekati situasi nyata." WLTP ini merupakan akronim dari Worldwide Harmonized Light vehicles Test Procedure. Secara keseluruhan, ada 3 alasan penggunaan metode WLTP banyak digunakan: 1. Pengujian Lebih Akurat  Pengujian ini dilakukan dalam kondisi yang lebih mendekati gaya berkendara normal seperti di siklus perkotaan dengan kecepatan rata-rata 21 KM/jam, siklus pinggiran kota dengan kecepatan rata-rata 35 KM/jam, siklus jalan tol dengan kecepatan rata-rata 75 KM/jam, dan siklus gabungan yang merupakan kombinasi dari ketiga siklus sebelumnya.    2. Pengujian Mendekati Gaya Pemakaian Normal Hal ini karena metode WLTP ini memperhitungkan kondisi berkendara yang bervariasi. Hasil uji jarak tempuh dapat memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kemampuan mobil ini untuk memenuhi kebutuhan pengguna sehari-hari.  3. Meningkatkan Kepercayaan Diri & Menjawab Kekhawatiran Konsumen Hasil uji jarak tempuh dapat meningkatkan kepercayaan diri pengguna. Dengan hal ini, pengguna dapat mengetahui secara pasti kemampuan mobil ini untuk menempuh jarak tertentu. Rifkie sebagai contoh menyebutkan Omoda E5 memiliki jarak tempuh mencapai 430 KM dengan metode WLTP, dan 505 km dengan metode NEDC untuk satu kali pengisian penuh baterai. “Kami memahami bahwa jarak tempuh merupakan salah satu faktor terpenting yang dipertimbangkan oleh konsumen. Omoda E5 yang memiliki jarak tempuh mencapai 430 KM dengan metode WLTP dan 505 KM dengan metode NEDC dalam satu kali pengisian penuh baterai, tentu dapat menjawab kebutuhan tersebut," ujar Rifkie.