Jakarta: Nilai tukar Rupiah terus melemah dan kini sudah mencapai Rp14,r ribu terhadap dolar Amerika Serikat. Meski demikian, BMW Indonesia belum berencana menaikan harga jual mobil-mobilnya.
VP Sales BMW Group Indonesia, Bayu Riyanto, menjelaskan memiliki rencana untuk menaikan harga mobil-mobilnya. Bahkan dia menyebutkan tidak ada perubahan sepanjang enam bulan ini.
"Tapi tentunya dengan perubahan nilai tukar, kalau semakin lama semakin tinggi kamu tentu akan menaikan harganya," ujar Bayu Selasa (24/7/2018) di BMW Thamrin.
VP Corporate Communication BMW Group Indonesia, Jodie O’Tania, menambahkan kenaikan harga di awal 2018 akibat perubahan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB). Setelah itu tidak ada lagi perubahan harga yang dilakukan oleh BMW Indonesia.
"Kalau berbicara harga meningkat atau tidak, kita lihat nanti. Sampai saat ini belum ada kenaikan harga," sambungnya dikesempatan yang sama.
Dia menjelaskan rahasia BMW bisa mempertahankan harga mobilnya karena 80 persen mobil BMW di Indonesia merupakan rakitan lokal. Selain itu mereka juga lebih berorientasi terhadap EURO, mengingat prinsipal BMW ada di Jerman dan menggunakan mata uang Euro.
"Karena memang untuk kurs, Euro lebih berpengaruh untuk BMW dibandingkan Dollar Amerika Serikat. Jadi bisnis BMW sebagian besar masih tergantung harga Euro, termasuk harga mobil, suku cadang. Ada beberapa memang gudang yang menggunakan Dollar tetapi tidak sesignifikan Euro," sambungnya.
Jodie juga tidak bisa memprediksi kapan akan menaikan harga jual mobil rival dari Mercedes-Benz tersebut. Menurutnya ini tergantung kondisi ekonomi dan permintaan pasar.
Jakarta: Nilai tukar Rupiah terus melemah dan kini sudah mencapai Rp14,r ribu terhadap dolar Amerika Serikat. Meski demikian, BMW Indonesia belum berencana menaikan harga jual mobil-mobilnya.
VP Sales BMW Group Indonesia, Bayu Riyanto, menjelaskan memiliki rencana untuk menaikan harga mobil-mobilnya. Bahkan dia menyebutkan tidak ada perubahan sepanjang enam bulan ini.
"Tapi tentunya dengan perubahan nilai tukar, kalau semakin lama semakin tinggi kamu tentu akan menaikan harganya," ujar Bayu Selasa (24/7/2018) di BMW Thamrin.
VP Corporate Communication BMW Group Indonesia, Jodie O’Tania, menambahkan kenaikan harga di awal 2018 akibat perubahan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB). Setelah itu tidak ada lagi perubahan harga yang dilakukan oleh BMW Indonesia.
"Kalau berbicara harga meningkat atau tidak, kita lihat nanti. Sampai saat ini belum ada kenaikan harga," sambungnya dikesempatan yang sama.
Dia menjelaskan rahasia BMW bisa mempertahankan harga mobilnya karena 80 persen mobil BMW di Indonesia merupakan rakitan lokal. Selain itu mereka juga lebih berorientasi terhadap EURO, mengingat prinsipal BMW ada di Jerman dan menggunakan mata uang Euro.
"Karena memang untuk kurs, Euro lebih berpengaruh untuk BMW dibandingkan Dollar Amerika Serikat. Jadi bisnis BMW sebagian besar masih tergantung harga Euro, termasuk harga mobil, suku cadang. Ada beberapa memang gudang yang menggunakan Dollar tetapi tidak sesignifikan Euro," sambungnya.
Jodie juga tidak bisa memprediksi kapan akan menaikan harga jual mobil rival dari Mercedes-Benz tersebut. Menurutnya ini tergantung kondisi ekonomi dan permintaan pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)
