Jakarta: Kementerian Perindustrian sudah memberikan kode Hyundai dan Wuling Motors bisa mendapatkan subsidi untuk mobil listrik mereka. Di satu sisi, Hyundai Ioniq 5 yang terindikasi mendapatkan subsidi masih memiliki pekerjaan rumah berupa permintaan yang lebih sehingga inden pun menanti.
Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Makmur, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah perihal dukungannya terhadap mobil listrik. Meski demikian, mereka masih menantikan detail dan mekanisme subsidi untuk mobil listrik yang disediakan oleh Pemerintah.
"Kita berharap untuk segera diimplementasikan tambahan-tambahan insentif ini. Karena ini yang ditunggu-tunggu masyarakat kita. Kita masih menunggu bagaimana mekanisme dari pemerintah untuk pelaksanaannya," beber Makmur Kamis (9-3-2023) di Jakarta Pusat.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang, mengusulkan sebanyak 35.900 unit mobil listrik mendapatkan subsidi. Jumlah ini akan dibagi untuk 2 produsen mobil listrik di Tanah Air. "Untuk kendaraan roda empat, di mana kita semuai ketahui sekarang ada dua produsen, Hyundai dan Wuling, itu kami usulkan untuk sejumlah 35.900 unit kendaraan diberikan bantuan pemerintah sampai Desember 2023," ujar Agus pada Senin (6-3-2023) melalui jumpa pers virtual.
Kemungkinan besar konsumen Ioniq 5 yang akan mendapatkan subsidi tersebut karena diproduksi di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Mobil dengan harga mulai dari Rp748 juta (on the road DKI Jakarta) itu saja saat ini masih menyisakan inden cukup panjang meski tanpa subsidi dari pemerintah.
Makmur mengakui saat ini inden Ioniq 5 masih berkisar 6 bulan. Inden ini pun sebenarnya lebih pendek dari sebelumnya karena awalnya konsumen harus menunggu hingga 1 tahun.
"Di tahun (2022) lalu itu kita sudah suplai 1.850-an atau hampir 2.000 unit. Lalu di dua bulan ini kita sudah suplai hampir 500 unit, yang jelas di tahun ini kita itu bisa suplai produksi 4 kali lipat dibanding tahun lalu. Jadi bagi konsumen yang mau inden Ioniq 5, misalnya tahun lalu mengalami kendala lebih dari satu tahun (inden), tahun ini kita harapkan percepat suplai menjadi 6 bulan saja (indennya)," kata Makmur.
Jika melihat data produksi yang dilaporkan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sebanyak 1.865 unit Ioniq 5 diproduksi selama 1 tahun. Jika tahun ini ditingkatkan 4 kali lipat, maka diperkirakan produksi Ioniq 5 bisa mencapai 7.460 unit.
"Jadi kita bisa memberikan apa, kefleksibelan bagi konsumen, mungkin kalau kemarin mereka inden satu tahun, sekarang inden hanya 6 bulanan. Karena dukungan dari headquarter Korea Selatan terhadap kita itu fantastis, karena nggak gampang juga dengan kondisi sekarang ini," pungkuas Makmur.
Jakarta: Kementerian Perindustrian sudah memberikan kode Hyundai dan Wuling Motors bisa mendapatkan subsidi untuk mobil listrik mereka. Di satu sisi, Hyundai Ioniq 5 yang terindikasi mendapatkan subsidi masih memiliki pekerjaan rumah berupa permintaan yang lebih sehingga inden pun menanti.
Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Makmur, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah perihal dukungannya terhadap mobil listrik. Meski demikian, mereka masih menantikan detail dan mekanisme subsidi untuk mobil listrik yang disediakan oleh Pemerintah.
"Kita berharap untuk segera diimplementasikan tambahan-tambahan insentif ini. Karena ini yang ditunggu-tunggu masyarakat kita. Kita masih menunggu bagaimana mekanisme dari pemerintah untuk pelaksanaannya," beber Makmur Kamis (9-3-2023) di Jakarta Pusat.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang, mengusulkan sebanyak 35.900 unit mobil listrik mendapatkan subsidi. Jumlah ini akan dibagi untuk 2 produsen mobil listrik di Tanah Air. "Untuk kendaraan roda empat, di mana kita semuai ketahui sekarang ada dua produsen, Hyundai dan Wuling, itu kami usulkan untuk sejumlah 35.900 unit kendaraan diberikan bantuan pemerintah sampai Desember 2023," ujar Agus pada Senin (6-3-2023) melalui jumpa pers virtual.
Kemungkinan besar konsumen Ioniq 5 yang akan mendapatkan subsidi tersebut karena diproduksi di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Mobil dengan harga mulai dari Rp748 juta (on the road DKI Jakarta) itu saja saat ini masih menyisakan inden cukup panjang meski tanpa subsidi dari pemerintah.
Makmur mengakui saat ini inden Ioniq 5 masih berkisar 6 bulan. Inden ini pun sebenarnya lebih pendek dari sebelumnya karena awalnya konsumen harus menunggu hingga 1 tahun.
"Di tahun (2022) lalu itu kita sudah suplai 1.850-an atau hampir 2.000 unit. Lalu di dua bulan ini kita sudah suplai hampir 500 unit, yang jelas di tahun ini kita itu bisa suplai produksi 4 kali lipat dibanding tahun lalu. Jadi bagi konsumen yang mau inden Ioniq 5, misalnya tahun lalu mengalami kendala lebih dari satu tahun (inden), tahun ini kita harapkan percepat suplai menjadi 6 bulan saja (indennya)," kata Makmur.
Jika melihat data produksi yang dilaporkan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sebanyak 1.865 unit Ioniq 5 diproduksi selama 1 tahun. Jika tahun ini ditingkatkan 4 kali lipat, maka diperkirakan produksi Ioniq 5 bisa mencapai 7.460 unit.
"Jadi kita bisa memberikan apa, kefleksibelan bagi konsumen, mungkin kalau kemarin mereka inden satu tahun, sekarang inden hanya 6 bulanan. Karena dukungan dari headquarter Korea Selatan terhadap kita itu fantastis, karena nggak gampang juga dengan kondisi sekarang ini," pungkuas Makmur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)