Menurut Jonan, untuk 25 tahun ke depan atau satu generasi di depan adalah kendaraan yang disebut PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle). Alasannya adalah untuk membuat charging station yang sebanyak SPBU atau gas station di Indonesia itu menjadi satu tantangan yang besar.
“Waktu tahun 2016 Saya ditugaskan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, saya berkesempatan melaporkan kepada Bapak Presiden bahwa dari 7.500 kecamatan di Indonesia tahun 2016 ini sebagai komparasi, itu ada 1.500 kecamatan yang tidak ada SPBU," ujar Jonan dalam GAIKINDO International Automotive Conference (GIAC) 2025 beberapa waktu lalu.
Ia melanjutkan bahwa kalau sekarang mau mendorong untuk memasang charging station sebanyak SPBU, ini tantangan yang besar sekali. Yang kedua menurutnya, kenapa PLN sendiri sebagai pemasok listrik utama di Indonesia yang mengoperate titik SPKLU di seluruh Indonesia, ini belum siap untuk membuat smart grid.
Baca Juga: EV Engine Cleaner, Solusi Pembersih Ruang 'Mesin' Mobil Listrik |
"Sehingga kalau misalnya charging stationnya 1 juta mobil listrik, 2 juta mobil listrik charging bersama terus satu hari, perlu berapa ribu megawatt, berapa gigawatt untuk menyediakan hanya supaya kalau orang charging 1-2 juta mobil listrik bersama itu, listriknya masih tercukupi.”
Dari sisi pengguna dan produsen kendaraan listrik dunia, tentu berbeda lagi. Mereka menganggap bahwa menggunakan mobil listrik, pola pikirnya perlu diubah. Mengingat pengisian daya listrik di mobil, itu berbeda dengan pengisian BBM.
Jika untuk memiliki pompa bensin sendiri di rumah, tentu risikonya sangat besar dan perizinannya juga akan besar. Sehingga Sobat Medcom tidak bisa melakukannya sendiri di rumah. Sementara untuk mengisi listrik sendiri di rumah, itu sangat mungkin dilakukan dengan charging station mandiri.
"Membeli mobil listrik dan menggunakannya sebagai moda transportasi harian, tentu tidak bisa disamakan dengan mobil berbahan bakar. Pola pengisiannya pun patut dipahami agar tidak menganggap bahwa ketersediaan SPKLU itu jadi masalah. Toh, pemerintah juga sudah mengeluarkan ragam regulasi untuk memudahkan seperti harga per kWh untuk spot charging mandiri di rumah," ujar Head of Marketing PR & Government Relation, Luther T. Panjaitan beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Strategi BIKE Bersaing Di Segmen Sepeda Listrik, Tawarkan Aneka Model |
Jadi, menurut Sobat mana yang paling masuk akal? Mobil listrik, Hybrid atau masih tetap memilih mobil berbahan bakar dengan serangkaian teknologi efisiensi bbmnya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id