Malang - Pereli asal Bandung Diva Zahra berhasil menunaikan janji yang Ia lontarkan jelang Putaran 6 Kejurnas Sprint Rally 2024. Sebelumnya, Ia mengatakan akan mengeluarkan semua kemampuannya demi meraih hasil terbaik. Pada akhir putaran pamungkas itu Ia meraih posisi 4 Kelas F2 dengan catatan waktu total 19 menit 23,3 detik.
Tidak hanya masuk dalam 5 besar peraih waktu tercepat, Diva juga mampu mendudukkan dirinya menjadi Juara 1 di Kelas Wanita. Raihan yang Diva peroleh mendapat apresiasi tinggi dari Rifat Sungkar. Pereli senior yang menjadi mentor sepanjang musim balap tahun ini tersebut memuji daya juang Diva dalam menghadapi setiap tantangan.
“Sebenarnya target untuk Diva adalah juara 1 di Kelas Wanita dan masuk 10 besar di Kelas F2 yang diikuti oleh 21 kendaraan. Selain itu target Diva juga mengalahkan catatan waktu dirinya sendiri di tiap SS. Ternyata semua target terpenuhi dan Diva menunjukkan performa luar biasa. Perbaikan waktunya di tiap SS sangat signifikan, bahkan dia mampu memangkas waktu dari pereli tercepat di Kelas F2 dari 15 detik di SS 1 menjadi 5 detik saja di SS4,” papar Rifat.
Mendapat pujian dari sang mentor, Ia pun girang dan merasa bersyukur telah mampu memenuhi target yang dipasang. “Pada putaran terakhir ini, Diva memang berusaha lebih fokus di setiap SS dan tidak ingin membuat kesalahan. Beruntung Diva dikelilingi orang-orang hebat, mulai dari Kak Rifat Sungkar yang jadi mentor, Kak Echa yang jadi navigator maupun tim mekanik yang solid dalam menangani masalah teknis sekecil apapun,” ucap Diva.
Diva mengakui kehadiran orang-orang tersebut membuatnya tidak ingin tampil setengah-setengah pada setiap lomba. Ia tidak lagi menganggap reli hanya sebagai tempat ia menyalurkan hobinya, melainkan arena pembuktian keseriusannya menjalani balapan.
“Tahun ini reli bukan sekadar senang-senang. Kali ini saya lebih serius dan lebih termotivasi dibanding tahun lalu. Meski lebih serius, saya malah merasakan lebih seru dan lebih menyenangkan dibanding tahun lalu."
Bagi Diva, perjalanan selama setahun ini sangat berkesan baginya. Ia harus belajar dari awal lagi bagaimana mengendarai mobil, membaca lintasan, sampai menjaga mood nya setiap kali menemui hambatan. Tahun ini sangat menantang, namun hal itu malah membuatnya makin suka dengan ajang ini.
Malang - Pereli asal Bandung Diva Zahra berhasil menunaikan janji yang Ia lontarkan jelang Putaran 6
Kejurnas Sprint Rally 2024. Sebelumnya, Ia mengatakan akan mengeluarkan semua kemampuannya demi meraih hasil terbaik. Pada akhir putaran pamungkas itu Ia meraih posisi 4 Kelas F2 dengan catatan waktu total 19 menit 23,3 detik.
Tidak hanya masuk dalam 5 besar peraih waktu tercepat, Diva juga mampu mendudukkan dirinya menjadi Juara 1 di Kelas Wanita. Raihan yang Diva peroleh mendapat apresiasi tinggi dari Rifat Sungkar. Pereli senior yang menjadi mentor sepanjang musim balap tahun ini tersebut memuji daya juang Diva dalam menghadapi setiap tantangan.
“Sebenarnya target untuk Diva adalah juara 1 di Kelas Wanita dan masuk 10 besar di Kelas F2 yang diikuti oleh 21 kendaraan. Selain itu target Diva juga mengalahkan catatan waktu dirinya sendiri di tiap SS. Ternyata semua target terpenuhi dan Diva menunjukkan performa luar biasa. Perbaikan waktunya di tiap SS sangat signifikan, bahkan dia mampu memangkas waktu dari pereli tercepat di Kelas F2 dari 15 detik di SS 1 menjadi 5 detik saja di SS4,” papar Rifat.
Mendapat pujian dari sang mentor, Ia pun girang dan merasa bersyukur telah mampu memenuhi target yang dipasang. “Pada putaran terakhir ini, Diva memang berusaha lebih fokus di setiap SS dan tidak ingin membuat kesalahan. Beruntung Diva dikelilingi orang-orang hebat, mulai dari Kak Rifat Sungkar yang jadi mentor, Kak Echa yang jadi navigator maupun tim mekanik yang solid dalam menangani masalah teknis sekecil apapun,” ucap Diva.
Diva mengakui kehadiran orang-orang tersebut membuatnya tidak ingin tampil setengah-setengah pada setiap lomba. Ia tidak lagi menganggap reli hanya sebagai tempat ia menyalurkan hobinya, melainkan arena pembuktian keseriusannya menjalani balapan.
“Tahun ini reli bukan sekadar senang-senang. Kali ini saya lebih serius dan lebih termotivasi dibanding tahun lalu. Meski lebih serius, saya malah merasakan lebih seru dan lebih menyenangkan dibanding tahun lalu."
Bagi Diva, perjalanan selama setahun ini sangat berkesan baginya. Ia harus belajar dari awal lagi bagaimana mengendarai mobil, membaca lintasan, sampai menjaga mood nya setiap kali menemui hambatan. Tahun ini sangat menantang, namun hal itu malah membuatnya makin suka dengan ajang ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)