Pemerintah Jerman berikan subsidi untuk pembelian mobil ramah lingkungan. New Star Media
Pemerintah Jerman berikan subsidi untuk pembelian mobil ramah lingkungan. New Star Media

Jerman Subsidi Pembelian Mobil Ramah Lingkungan

Ekawan Raharja • 20 Juni 2016 11:18
medcom.id: Berbagai negara mulai meluncurkan kebijakan untuk mengurangi tingkat polusi di udara, khususnya menekan jumlah polutan hasil kendaraan. Seperti halnya Jerman yang kini menerapkan kebijakan mensubsidi mobil ramah lingkungan.
 
Menurut The Guardian, subsidi akan diberikan sebesar US D4,5 ribu atau sekitar Rp 59 juta untuk pembelian mobil listrik dan USD3 ribu atau berkisar Rp39 juta untuk pembelian mobil hybrid. Subsidi yang diberikan ini akan ditanggung 50-50 antara pemerintah dan produsen mobil.
 
Saat ini Volkswagen Group, Daimler Group, dan BMW sudah ikut serta dalam kebijakan tersebut. Pemerintah Jerman juga berharap pabrikan otomotif lainnya ikut lantaran kebijakan ini terbuka untuk semua pabrikan otomotif.

Pemerintah Jerman sudah menyiapkan dana hingga 681 juta Dollar Amerika Serikat atau mencapai Rp9 triliun untuk keperluan subsidi. Dana ini diperkirakan akan habis sampai 2019.
 
Menteri Keuangan Jerman, Wolfgang Schauble, menerangkan subsisi berlaku untuk kendaraan yang dibanderol di bawah USD 68 ribu atau di bawah Rp 900 juta. Tentu saja Tesla Model S tidak termasuk mendapatkan subsidi karena harganya melampaui peraturan yang ditetapkan.
 
Pemerintah Jerman berencana menggenjot penjualan mobil ramah lingkungan, menjadi 1 juta unit di 2020. Saat ini tercatat ada sekitar 50 ribu mobil listrik yang ada di jalanan.
 
Selain itu, Jerman juga berencana menurunkan kandungan karbon dioksida (CO2) hingga 95 persen pada 2050. Kendaraan bermotor di klaim menyumbang seperlima gas CO2 di udara, dan menjadi salah satu fokus pemerintah.
 
Jika dibandingkan dengan kondisi di Indonesia, tentu saja jauh tertinggal soal regulasi gas buang. Bahan bakar saja Indonesia masih mengkonsumsi bahan bakar dengan standar Euo2. Padahal negara lain sudah mulai menggunakan standar Euro4.
 
Ironisnya program mobil listrik yang pasca krisis global 2008 sempat dikembangkan secara intensif, kini tak ada kejelasan kelanjutannya. Para pembuat mobil listrik di Indonesia seperti diabaikan, bahkan diperkarakan seperti Dasep Ahmadi beberapa waktu lalu.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan