Pertemuan tersebut membahas penguatan kemitraan industri otomotif antara Indonesia dan Tiongkok, khususnya dalam pengembangan kendaraan ramah lingkungan.
“Pemerintah Indonesia menyampaikan apresiasi kepada SAIC Group atas kontribusinya dalam mendukung pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia. Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut dengan memperbanyak lini produk kendaraan ramah lingkungan yang sesuai dengan karakteristik konsumen Indonesia,” ujar Eko dalam keterangan resminya.
SAIC Motor Corp., Ltd. merupakan perusahaan otomotif milik negara Tiongkok (BUMN) yang berkantor pusat di Shanghai China. Perusahaan ini termasuk dalam jajaran produsen mobil terbesar di Tiongkok dengan sejumlah merek populer seperti Wuling, MG, Baojun, dan Maxus. SAIC beroperasi di bidang riset, pengembangan, produksi, dan penjualan kendaraan serta komponennya.
Baca Juga:
VinFast Theon S, Skuter Listrik yang Pakai Rantai
Secara global, SAIC Motor Group memiliki empat basis produksi, yakni di Pakistan, India, Thailand, dan Indonesia. Di kawasan Eropa, penjualan produknya mencapai 3 juta unit per tahun.
Melalui kehadiran PT SGMW Motor Indonesia, SAIC menargetkan Indonesia sebagai basis produksi untuk negara-negara setir kanan. Hingga kini, PT SGMW dan MG telah meluncurkan 19 model kendaraan, dengan 13 model di antaranya diproduksi secara lokal.
Eko menjelaskan PT SGMW Motor Indonesia telah membangun fasilitas manufaktur kendaraan dan supplier park di Cikarang sejak 2015. Perusahaan juga mengembangkan fasilitas produksi baterai lokal, MAGIC Battery Wuling, sebagai bagian dari ekosistem kendaraan listrik nasional.
“Kami mengapresiasi PT SGMW Motor Indonesia yang telah memproduksi kendaraan komersial listrik dengan tingkat TKDN lebih dari 40%. Ini menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk mempercepat transisi menuju industri otomotif rendah emisi,” lanjut Eko.
Baca Juga:
Chery Tiggo 7 PHEV Meluncur Di Malaysia, Cek Spesifikasinya
PT SGMW fokus mengembangkan rantai pasok domestik, menggandeng lebih dari 77 supplier lokal dari berbagai tingkat (tier 1, 2, dan 3). Ke depan, perusahaan menargetkan TKDN untuk BEV mencapai 60–80%, termasuk melalui produksi baterai BEV hasil kolaborasi dengan PT Gotion dan CATL melalui PT Unified Advanced Battery System Indonesia (PT UABS).
Perusahaan menargetkan pada 2025, kontribusi ekspor PT SGMW akan melebihi 11% dari total produksi, dengan cakupan 15 negara dan total ekspor mendekati 10.000 unit. Selain itu, PT SGMW berkomitmen mengembangkan mobil ICE, HEV, dan BEV, serta dalam waktu dekat akan mulai memproduksi PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id