Jakarta: Harga kendaraan bermotor hemat energi dan terjangkau atau low cost green car (KBH2/LCGC) mengalami kenaikan harga sebesar 5 persen di awal tahun ini. Ternyata, kenaikan yang dialami oleh mobil-mobil LCGC ini sudah mendapatkan restu dari Kementerian Perindustrian.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier, menyebutkan pemerintah terus memberikan dukungan bagi tumbuhnya industri otomotif di Tanah Air. Pertumbuhan industri alat angkut pada tahun 2022 meningkat sebesar 10,67 persen, atau di atas angka pertumbuhan industri pengolahan yaitu 5,01 persen.
Sebagai salah satu bentuk dukungan, harga patokan kendaraan bermotor hemat energi dan harga terjangkau atau low cost green car (KBH2/LGCC) akan mengalami penyesuaian sebesar lima persen.
“Pemerintah memahami bahwa ada peningkatan cost of production pada produksi kendaraan KBH2, kenaikan bahan baku serta biaya logistik mengakibatkan diperlukannya penyesuaian tersebut,” kata Taufiek Bawazier.
Peraturan terbaru mengenai KBH2 terdapat di Peraturan Menperin Nomor 36 Tahun 2021 tentang Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah. “Seperti yang disampaikan Bapak Menteri Perindustrian, besaran penyesuaian tidak boleh di atas inflasi sehingga tidak memberatkan masyarakat,” pungkasnya.
Taufiek juga menyebutkan mendorong perkembangan industri otomotif Tanah Air pemerintah menjalin kerja sama dengan berbagai macam stakeholder nasional maupun asing. Salah satunya, yakni dengan Jepang sebagai produsen besar kendaraan roda empat maupun roda dua, dalam mencapai netralitas karbon.
“Sebagai salah satu negara dengan industri otomotif terbaik di dunia, kami percaya kerja sama dengan Jepang dapat mendukung upaya mencapai carbon neutrality,” ujar Taufiek.
Jakarta: Harga kendaraan bermotor hemat energi dan terjangkau atau low cost green car (KBH2/LCGC) mengalami kenaikan harga sebesar 5 persen di awal tahun ini. Ternyata, kenaikan yang dialami oleh mobil-mobil LCGC ini sudah mendapatkan restu dari Kementerian Perindustrian.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier, menyebutkan pemerintah terus memberikan dukungan bagi tumbuhnya industri otomotif di Tanah Air. Pertumbuhan industri alat angkut pada tahun 2022 meningkat sebesar 10,67 persen, atau di atas angka pertumbuhan industri pengolahan yaitu 5,01 persen.
Sebagai salah satu bentuk dukungan, harga patokan kendaraan bermotor hemat energi dan harga terjangkau atau low cost green car (KBH2/LGCC) akan mengalami penyesuaian sebesar lima persen.
“Pemerintah memahami bahwa ada peningkatan cost of production pada produksi kendaraan KBH2, kenaikan bahan baku serta biaya logistik mengakibatkan diperlukannya penyesuaian tersebut,” kata Taufiek Bawazier.
Peraturan terbaru mengenai KBH2 terdapat di Peraturan Menperin Nomor 36 Tahun 2021 tentang Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah. “Seperti yang disampaikan Bapak Menteri Perindustrian, besaran penyesuaian tidak boleh di atas inflasi sehingga tidak memberatkan masyarakat,” pungkasnya.
Taufiek juga menyebutkan mendorong perkembangan industri otomotif Tanah Air pemerintah menjalin kerja sama dengan berbagai macam stakeholder nasional maupun asing. Salah satunya, yakni dengan Jepang sebagai produsen besar kendaraan roda empat maupun roda dua, dalam mencapai netralitas karbon.
“Sebagai salah satu negara dengan industri otomotif terbaik di dunia, kami percaya kerja sama dengan Jepang dapat mendukung upaya mencapai carbon neutrality,” ujar Taufiek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)