Beijing: Xiaomi SU7 menjadi model mobil listrik pertama yang dilahirkan oleh perusahaan teknologi asal China tersebut. Selain itu, proses produksinya juga tidak main-main karena didukung teknologi super canggih.
Chairman dan CEO Xiaomi, Lei Jun, menyebutkan pabrik super mereka di Beijing, China, bisa memproduksi 40 unit mobil dalam 1 jam. Ini berarti setiap 76 detik akan hadir 1 unit SU7 baru yang siap dikirimkan kepada konsumen.
Kunci dari kecepatan pabrik tersebut adalah otomatisasi tingkat tinggi dan teknik tingkat tinggi yang digunakan. Autoevolution menuliskan lebih dari 700 robot beroperasi di pabrik untuk pengerjaan instalasi, inspeksi, dan transportasi.
Sedangkan karyawan pabrik yang bekerja hanya 20 orang yang membantu mengoperasikan 381 robot di body shop dengan delapan robot di workstation. Robot-robot berlengan besi tersebut mampu melepas dan memasang pintu, mengencangkan baut, menyetel ulang engsel-engsel, mengganti kaca mobil, dan berbagai pekerjaan lainnya.
Tercatat dari suku cadang diambil hingga dirakit menjadi bodi mobil, fasilitas produksi tersebut hanya memerlukan kurang dari 30 detik. Menurut Xiaomi, catatan tersebut dua kali lebih cepat dibandingkan perusahaan mobil tradisional. Bukan hanya itu, tingkat efisiensinya juga tiga kali lebih tinggi dibandingkan memakai operator manusia.
Proses pengecatan mobil juga dilakukan secara otomatis menggunakan perangkat pintar. Sehingga, proses pengaplikasian warnanya lebih akurat dan cepat. Sementara tingkat efisiensinya diklaim mencapai 25 persen.
Sebagai informasi tambahan, SU7 diluncurkan pada 28 Maret 2024 dan saaat ini sudah terpesan 50 ribu unit. Padahal, kendaraan tersebut mulanya hanya ditargetkan laku 100 ribu unit setahun. Itulah mengapa, melalui Super Factory-nya, Xiaomi hendak mengebut produksi kendaraan.
Perusahaan menargetkan angka penjualan sebanyak 100 ribu unit terjual per tahun pada tahun pertamanya di pasaran, dan hingga 900 ribu unit pada tiga tahun berikutnya.
Beijing: Xiaomi SU7 menjadi model
mobil listrik pertama yang dilahirkan oleh perusahaan teknologi asal China tersebut. Selain itu, proses produksinya juga tidak main-main karena didukung
teknologi super canggih.
Chairman dan CEO Xiaomi, Lei Jun, menyebutkan pabrik super mereka di Beijing, China, bisa memproduksi 40 unit mobil dalam 1 jam. Ini berarti setiap 76 detik akan hadir 1 unit SU7 baru yang siap dikirimkan kepada konsumen.
Kunci dari kecepatan pabrik tersebut adalah otomatisasi tingkat tinggi dan teknik tingkat tinggi yang digunakan. Autoevolution menuliskan lebih dari 700 robot beroperasi di pabrik untuk pengerjaan instalasi, inspeksi, dan transportasi.
Sedangkan karyawan pabrik yang bekerja hanya 20 orang yang membantu mengoperasikan 381 robot di body shop dengan delapan robot di workstation. Robot-robot berlengan besi tersebut mampu melepas dan memasang pintu, mengencangkan baut, menyetel ulang engsel-engsel, mengganti kaca mobil, dan berbagai pekerjaan lainnya.
Tercatat dari suku cadang diambil hingga dirakit menjadi bodi mobil, fasilitas produksi tersebut hanya memerlukan kurang dari 30 detik. Menurut Xiaomi, catatan tersebut dua kali lebih cepat dibandingkan perusahaan mobil tradisional. Bukan hanya itu, tingkat efisiensinya juga tiga kali lebih tinggi dibandingkan memakai operator manusia.
Proses pengecatan mobil juga dilakukan secara otomatis menggunakan perangkat pintar. Sehingga, proses pengaplikasian warnanya lebih akurat dan cepat. Sementara tingkat efisiensinya diklaim mencapai 25 persen.
Sebagai informasi tambahan, SU7 diluncurkan pada 28 Maret 2024 dan saaat ini sudah terpesan 50 ribu unit. Padahal, kendaraan tersebut mulanya hanya ditargetkan laku 100 ribu unit setahun. Itulah mengapa, melalui Super Factory-nya, Xiaomi hendak mengebut produksi kendaraan.
Perusahaan menargetkan angka penjualan sebanyak 100 ribu unit terjual per tahun pada tahun pertamanya di pasaran, dan hingga 900 ribu unit pada tiga tahun berikutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
