medcom.id, Jakarta: Federation of International Motorcycling (FIM) memenuhi undangan Ikatan Motor Indonesia (IMI) untuk mengisi seminar International Environmental Steward (CIE). Disini FIM berpesan agar IMI sudah mulai memikirkan lingkungan hidup saat menyelenggarakan kegiatan.
FIM International Sustainability Commision Director, Kattia J Hernandez, selama seminar mengingatkan para pengurus IMI untuk tidak terus berfokus terhadap teknik perlombaan. Namun IMI juga harus memperhatikan mengenai cara menjaga, melestarikan, serta memberikan efek positif bagi masyarakat dan lingkungan.
“Saat ini sudah seharusnya event lokal di Indonesia tak hanya mementingkan segi bisnis dan hiburannya saja. Namun juga bagaimana suatu event yang digelar harus bisa memberikan kontribusi nyata dalam mengelola, membantu keberlangsungan hidup masyarakat, serta lingkungan di sekitar area perlombaan,” ucap Kattia melalui keterangan resminya.
Kattia juga memberikan konsep-konsep untuk menjaga lingkungan, dan juga menjawab pertanyaan para peserta pameran. Dia menilai bahwa konsep pameran yang juga ramah lingkungan sudah mulai diterapkan di Eropa, dan efektif untuk dilakukan.
“Apakah kita bisa melakukan hal ini? Tentu saja karena sejak 2011, FIM sudah mengambil fokus pada program yang memiliki prioritas dengan keberlangsungan hidup lingkungan dan masyarakat. Kami ingin selalu menjaga lingkungan serta memajukan perekonomian masyarakat, dan kami percaya bahwa event otomotif dapat lebih dari sekadar hiburan semata,“ lanjut Kattia.
Acara seminar ini berlangsung selama 18-19 Februari 2017 di Atria Hotel Tangerang Selatan. Acara ini diikuti oleh 13 peserta yang berasal dari berbagai komisi olahraga otomotif.
medcom.id, Jakarta: Federation of International Motorcycling (FIM) memenuhi undangan Ikatan Motor Indonesia (IMI) untuk mengisi seminar International Environmental Steward (CIE). Disini FIM berpesan agar IMI sudah mulai memikirkan lingkungan hidup saat menyelenggarakan kegiatan.
FIM International Sustainability Commision Director, Kattia J Hernandez, selama seminar mengingatkan para pengurus IMI untuk tidak terus berfokus terhadap teknik perlombaan. Namun IMI juga harus memperhatikan mengenai cara menjaga, melestarikan, serta memberikan efek positif bagi masyarakat dan lingkungan.
“Saat ini sudah seharusnya event lokal di Indonesia tak hanya mementingkan segi bisnis dan hiburannya saja. Namun juga bagaimana suatu event yang digelar harus bisa memberikan kontribusi nyata dalam mengelola, membantu keberlangsungan hidup masyarakat, serta lingkungan di sekitar area perlombaan,” ucap Kattia melalui keterangan resminya.
Kattia juga memberikan konsep-konsep untuk menjaga lingkungan, dan juga menjawab pertanyaan para peserta pameran. Dia menilai bahwa konsep pameran yang juga ramah lingkungan sudah mulai diterapkan di Eropa, dan efektif untuk dilakukan.
“Apakah kita bisa melakukan hal ini? Tentu saja karena sejak 2011, FIM sudah mengambil fokus pada program yang memiliki prioritas dengan keberlangsungan hidup lingkungan dan masyarakat. Kami ingin selalu menjaga lingkungan serta memajukan perekonomian masyarakat, dan kami percaya bahwa event otomotif dapat lebih dari sekadar hiburan semata,“ lanjut Kattia.
Acara seminar ini berlangsung selama 18-19 Februari 2017 di Atria Hotel Tangerang Selatan. Acara ini diikuti oleh 13 peserta yang berasal dari berbagai komisi olahraga otomotif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(GUS)