Jakarta: Industri otomotif merupakan salah satu sektor unggulan yang memberikan banyak pemasukan bagi perekonomian negara. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bahkan berharap industri otomotif bisa menyumbang pendapatan lebih tinggi lagi, meningkatkan kandungan dalam negeri (TKDN),dan menjadi pahlawan devisa negara.
Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, merinci ucapannya yang dimaksud degan pahlawan devisa adalah melakukan ekspor lebih banyak lagi dibandingkan impor. Jadi, industri otomotif mampu menghasilkan pemasukan yang signifikan bagi Indonesia.
"Kita akan mencoba untuk membuat industri otomotif di Indonesia menjadi sesuatu yang posisif. Kita bisa ekspor, jadi bukan hanya konsumtif (impor) dan menghamburkan uang, ekpor harus kita genjot," jelas Nangoi di Gandaria Jakarta Selatan.
Lanjut Nangoi, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar terkait kemajuan industri otmotif. Terlebih Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dengan jumlah penduduk yang besar.
"Ekspor kita hanya kalah dari Thailand. Ini yang akan kita segera kejar ke depannya."
Salah satu upaya yang bisa dilakukan dengan mendorong ekspor kendaraan lebih banyak lagi ke Australia. Saat ini baru Toyota Fortuner yang bisa menembus pasar Negeri Kangguru dan memenuhi kebutuhan segmen SUV.
"Bayangkan kalau Indoneia itu konsumsinya satu tahun tahun 2 sampai 3 juta kendaraan, itu pasti berbondong-bondong lagi investasi di Indonesia. Dengan semakin banyaknya model yang dibuat di Indonesia, maka kesempatan untuk ekpor lebih besar lagi," pungkasnya.
Jakarta: Industri otomotif merupakan salah satu sektor unggulan yang memberikan banyak pemasukan bagi perekonomian negara. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bahkan berharap industri otomotif bisa menyumbang pendapatan lebih tinggi lagi, meningkatkan kandungan dalam negeri (TKDN),dan menjadi pahlawan devisa negara.
Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, merinci ucapannya yang dimaksud degan pahlawan devisa adalah melakukan ekspor lebih banyak lagi dibandingkan impor. Jadi, industri otomotif mampu menghasilkan pemasukan yang signifikan bagi Indonesia.
"Kita akan mencoba untuk membuat industri otomotif di Indonesia menjadi sesuatu yang posisif. Kita bisa ekspor, jadi bukan hanya konsumtif (impor) dan menghamburkan uang, ekpor harus kita genjot," jelas Nangoi di Gandaria Jakarta Selatan.
Lanjut Nangoi, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar terkait kemajuan industri otmotif. Terlebih Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dengan jumlah penduduk yang besar.
"Ekspor kita hanya kalah dari Thailand. Ini yang akan kita segera kejar ke depannya."
Salah satu upaya yang bisa dilakukan dengan mendorong ekspor kendaraan lebih banyak lagi ke Australia. Saat ini baru Toyota Fortuner yang bisa menembus pasar Negeri Kangguru dan memenuhi kebutuhan segmen SUV.
"Bayangkan kalau Indoneia itu konsumsinya satu tahun tahun 2 sampai 3 juta kendaraan, itu pasti berbondong-bondong lagi investasi di Indonesia. Dengan semakin banyaknya model yang dibuat di Indonesia, maka kesempatan untuk ekpor lebih besar lagi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)
