Jakarta: Angka pengguna kendaraan listrik (EV) di Indonesia terus meningkat khususnya di kota-kota besar. Karena itu, pada periode mudik lebaran 2025 kali ini diprediksi jumlah pemudik yang menggunakan mobil listrik juga meningkat.
Meski infrastruktur seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sudah tersebar di banyak titik, pengguna mobil listrik tetap membutuhkan strategi dan manajemen perjalanan yang tepat.
Manejemen perjalanan ini mencakup pemilihan rute atau jalur mudik, termasuk area dan lokasi mana saja yang akan disinggahi untuk beristirahat sekaligus mengecas baterai mobil.
Aftersales Director Wuling Motors, Maulana Hakim mengatakan perjalanan mudik dengan mobil listrik tetap dapat menikmati perjalanan, mengingat jarak tempuh mobil listrik yang cukup jauh serta fasilitas pengecasan yang tersebar luas.
"Kalau di Wuling, kendaraan kita kan kapasitas baterainya mencapai 300 (km) dan 400 (km), jadi bisa meng-cover perjalanan jarak jauh," kata Maulana Hakim di acara Ifthar Wuling, Senin, 24 Maret 2025 di Jakarta.
Meski begitu, ia menegaskan kalau manajemen perjalanan harus tetap dipertimbangkan.
"Jadi harus antisipasi kebutuhan km dengan kondisi baterai hingga mencapai SPKLU. Jangan menunggu sampai habis, baru kita ngecas. Jadi manajemen sangat dibutuhkan," lanjut Maulana Hakim.
Mudik dengan mobil listrik menuntut pengemudi mengoptimalkan konsumsi energi. Beberapa trik yang bisa dilakukan adalah dengan mempertahankan kecepatan stabil antara 60-80 km/jam.
Kemudian, penghematan energi juga bisa dilakukan dengan mengaktifkan mode Eco dan mematikan fitur-fitur yang tidak perlu.
Jakarta: Angka pengguna kendaraan listrik (EV) di Indonesia terus meningkat khususnya di kota-kota besar. Karena itu, pada periode
mudik lebaran 2025 kali ini diprediksi jumlah pemudik yang menggunakan
mobil listrik juga meningkat.
Meski infrastruktur seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sudah tersebar di banyak titik, pengguna mobil listrik tetap membutuhkan strategi dan manajemen perjalanan yang tepat.
Manejemen perjalanan ini mencakup pemilihan rute atau jalur mudik, termasuk area dan lokasi mana saja yang akan disinggahi untuk beristirahat sekaligus mengecas baterai mobil.
Aftersales Director Wuling Motors, Maulana Hakim mengatakan perjalanan mudik dengan mobil listrik tetap dapat menikmati perjalanan, mengingat jarak tempuh mobil listrik yang cukup jauh serta fasilitas pengecasan yang tersebar luas.
"Kalau di Wuling, kendaraan kita kan kapasitas baterainya mencapai 300 (km) dan 400 (km), jadi bisa meng-cover perjalanan jarak jauh," kata Maulana Hakim di acara Ifthar Wuling, Senin, 24 Maret 2025 di Jakarta.
Meski begitu, ia menegaskan kalau manajemen perjalanan harus tetap dipertimbangkan.
"Jadi harus antisipasi kebutuhan km dengan kondisi baterai hingga mencapai SPKLU. Jangan menunggu sampai habis, baru kita ngecas. Jadi manajemen sangat dibutuhkan," lanjut Maulana Hakim.
Mudik dengan mobil listrik menuntut pengemudi mengoptimalkan konsumsi energi. Beberapa trik yang bisa dilakukan adalah dengan mempertahankan kecepatan stabil antara 60-80 km/jam.
Kemudian, penghematan energi juga bisa dilakukan dengan mengaktifkan mode Eco dan mematikan fitur-fitur yang tidak perlu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)
