Jakarta: BYD sudah berencana untuk membangun pabrik di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini diharapkan bisa membuat harga mobil listrik yang ditawarkan ke konsumen Indonesia bisa lebih kompetitif.
"Berkaitan harga sudah on the road. Ke depan apabila pabrik sudah ada secara lokal, tujuan kami memberi harga lebih kompetitif pada unit kendaraan kami," ungkap Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024.
Saat ini, model Dolphin ditawarkan dengan harga Rp425.000.000 untuk tipe Premium Extended. Kemudian model Atto 3 dibanderol Rp515.000.000 untuk tipe Superior.
Sedangkan Seal ditawarkan seharga Rp629.000.000 untuk tipe Premium Variant dan Rp719.000.000 untuk model Performance Variant.
Saat ini, ketiga model tersebut masih diproduksi di China dan didatangkan ke Indonesia melalui skema completely built up (CBU). Eagle pun meyakini bahwa pembangunan pabrik di Indonesia tinggal menunggu masalah waktu.
"Pembuatan pabrik disini hanya masalah waktu. Perencanaan pabrik kita masih on the track masih dalam tahap yang direncanakan, pastinya nggak hanya pabrik perakitan, tapi kami pastikan ingin secara dalam terlibat dalam rantai suplai di Indonesia," sebut Eagle.
Jakarta: BYD sudah berencana untuk membangun pabrik di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini diharapkan bisa membuat harga
mobil listrik yang ditawarkan ke konsumen Indonesia bisa lebih kompetitif.
"Berkaitan harga sudah
on the road. Ke depan apabila pabrik sudah ada secara lokal, tujuan kami memberi harga lebih kompetitif pada unit kendaraan kami," ungkap Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024.
Saat ini, model Dolphin ditawarkan dengan harga Rp425.000.000 untuk tipe Premium Extended. Kemudian model Atto 3 dibanderol Rp515.000.000 untuk tipe Superior.
Sedangkan Seal ditawarkan seharga Rp629.000.000 untuk tipe Premium Variant dan Rp719.000.000 untuk model Performance Variant.
Saat ini, ketiga model tersebut masih diproduksi di China dan didatangkan ke Indonesia melalui skema
completely built up (CBU). Eagle pun meyakini bahwa pembangunan pabrik di Indonesia tinggal menunggu masalah waktu.
"Pembuatan pabrik disini hanya masalah waktu. Perencanaan pabrik kita masih on the track masih dalam tahap yang direncanakan, pastinya nggak hanya pabrik perakitan, tapi kami pastikan ingin secara dalam terlibat dalam rantai suplai di Indonesia," sebut Eagle.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)