"Pada tahun depan, kami akan mengembangkan pencak silat ke Venezuela, Kuba, termasuk Kolombia," kata Sekretaris Jenderal Persilat Teddy Suratmadja di sela-sela Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-17 di Denpasar, Bali, Senin (5/12/2016).
Teddy mengatakan target itu cukup realistis menyusul pencak silat sudah punya pusat pembinaan untuk kawasan Amerika Latin di Suriname.
"Kami dari Indonesia akan membantu Suriname untuk mengembangkan pencak silat ke negara-negara lain Amerika Latin. Bantuan itu antara lain dengan pengiriman pelatih," kata Teddy.
Persilat, kata Teddy, tidak mempunyai pendekatan khusus untuk mengembangkan pencak silat di sejumlah kawasan seperti Amerika Latin maupun benua Afrika.Baca juga: KONI Jatim: Mulai 2017, Setiap Pelatih Puslatda Harus Punya Sertifikat
"Sebelum kejuaraan dunia ini, pencak silat sudah ada di 53 negara. Kami juga terkejut ketika ada tambahan anggota dari Estonia dan Slowakia. Kami masih butuh sekitar 10-15 negara lain menuju target 70 negara untuk masuk Olimpiade," ujarnya.
Meskipun tidak mempunyai pendekatan khusus, Persilat tetap akan menyesuaikan pembinaan pencak silat dengan norma-norma di masing-masing negara.
"Pencak silat di Iran mendapatkan sambutan luar biasa. Hanya saja, kami tidak dapat mengirim pelatih pria untuk atlet-atlet putri. Kami mengirim pelatih perempuan untuk atlet-atlet putri Iran," ujar Teddy.
Para pesilat dari negara-negara Eropa dan kawasan Asia Timur, menurut Teddy, tertarik belajar pencak silat dari sudut pandang seni bela diri dan bukan sekedar pertandingan.
Persilat juga masih punya tantangan untuk masuk ke Tiongkok meskipun telah diminta oleh sebagian warga Korea Selatan dan Jepang.(ant)
Video: Tiba di Vietnam, Timnas Indonesia Disambut Hangat Dubes RI
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News