Meski minus kapten Respati Ragil Pamungkas, Satya Wacana tetap memberikan perlawanan kepada Garuda. Penetrasi yang dilakukan oleh para pemain Satya Wacana kerap berbuah angka bagi timnya.
Di sisi lain, Garuda mengandalkan peran Diftha Pratama, yang mencetak sembilan poin di kuarter pembuka ini. Kuarter pertama berakhir dengan keunggulan 15-13 untuk GRB.
Kekuatan Firman di bawah ring membuat Satya Wacana tampil lebih solid di kuarter kedua. Alhasil, tim asal Salatiga pun berhasil membalikkan kedudukan 20-19 pada pertengahan kuarter kedua.
Melihat hal itu, Garuda mencoba bermain lebih agresif, yang membuat para pemain Satya Wacana terpancing melakukan foul. Tembakan tiga angka dari Diftha Pratama akhirnya memastikan keunggulan Garuda 28-26 sebelum memasuki half time.
Kalah dalam segi postur, Satya Wacana berusaha terus mempercepat tempo permainan di kuarter ketiga. Point guard Satya Wacana, Budi “Acun” Sucipto, sering membuat defense Garuda kewalahan. Namun, hingga buzzer kuarter ketiga berbunyi, Garuda berhasil menjaga keunggulan setengah bola, 43-42.
Fokus dari para pemain Satya Wacana mengalami penurunan di kuarter keempat. Hal itu dimanfaatkan dengan baik oleh Garuda untuk melebarkan keunggulan. Di kuarter ini, Garuda berhasil mencetak 20 angka tambahan, sementara Satya Wacana hanya membukukan tujuh saja. Garuda pun mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 63-49.
Diftha Pratama menyumbangkan angka terbanyak untuk Garuda dengan 23 poin. Dua pemain Garuda lainnya, Rizal Falconi dan Sigit Harun Nurman juga tampil impresif dengan torehan masing-masing 14 10 poin. Di sisi lain, double-double Firman Nugroho (16 poin dan 10 rebounds) belum berhasil menyelamatkan Satya Wacana dari kekalahan.
Hasil ini menjadi modal penting untuk Garuda, sebelum melakoni duel melawan M88 Aspac Jakarta, Kamis 17 Maret. Sementara, sehari Satya Wacana kembali berhadapan dengan salah satu tim kuat, Satria Muda Pertamina Jakarta, Rabu 16 Maret besok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News