Bertanding di Hall A Basket Senayan, Jakarta, Sabtu 9 Januari 2016, SM berhasil bermain dengan tenang dan efektif. Dengan mengandalkan Ronny Gunawan, Arki Dikania Wisnu dan Kevin Sitorus, SM mampu mengalahkan Aspac.
Memulai kuarter pertama, SM berkali-kali gagal membuka skor perdana. Setelah berjalan 2 menit, pemain Aspac Rizky Effendi berhasil memecahkan kebuntuan melalui free throw. Akhirnya, Aspac menutup kuarter pertama ini dengan keunggulan 17-11.
Memasuki kuarter kedua, SM mulai mengejar ketertinggalan. SM mampu memperkecil ketertinggalan menjadi setengah bola atau satu poin dengan skor 28-27, masih untuk keunggulan Aspac.
Duel sengit antara dua tim asal Ibu Kota ini terus terjadi hingga kuarter ketiga. Kejar mengejar angka tersaji di kuarter ini. SM pun berhasil mengembalikan keunggulan melalui free throw Arki, dan under basket dari Sitorus berhasil menutup kuarter ketiga ini dengan keunggulan SM 53-41.
Pada kuarter terakhir, Aspac mencoba mengejar ketertinggalan melalui kecepatan Andakara Prastawa Dhyaksa yang berposisi sebagai pengatur serangan atau playmaker. Namun, mereka gagal mengadang ketangguhan sang juara bertahan ini. SM pun berhasil menutup kuarter keempat ini dengan kemenangan 70-61.
Dalam pertandingan ini, Rony Gunawan menjadi pendulang angka tertinggi bagi SM dengan 16 poin, disusul Arki Dikania Wisnu dengan 11 poin, dan Kevin Sitorus dengan 10 poin.
Sementara itu dari Aspac Jakarta Andakara Prastawa Dhyaksa berhasil meraih poin tertinggi dengan 22 poin. Kemudian, disusul Fandi Andika Ramadhani dan Satrya Hendri Santosa yang masing-masing mendulang 14 poin.
Pelatih Satria Muda Pertamina Jakarta Cokorda Raka Satrya Wibawa mengakui pasukannya sempat lengah dan kecurian banyak angka di kuarter pertama. Namun, ia mengapresiasi semangat juang anak asuhnya, yang tampil baik dan konsisten sejak kuarter kedua, dan menutup pertandingan dengan kemenangan.
"Pertandingan ini sudah sesuai harapan. Masalah konsistensi saja. Selanjutnya kita tak boleh lengah. Semua tim lawan sama, permainan Aspac juga bagus," kata Cokorda.
Sementara itu, pelatih M88 Aspac Jakarta, Jugianto Kuntardjo mengaku telah salah strategi dalam mengatasi keganasan SM. Dengan menurunkan berbagai pemain mudanya, Aspac harus mengakui keunggulan rivalnya, SM.
"Saya banyak coba pemain-pemain muda saya. Strategi saya salah. Saya terlalu percaya pemain muda dan saya terlalu berani rotasi," ucap Jugianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
