Pihak Satlak Prima dan Kemenpora sempat bertemu ketika membahas target kontingen Indonesia di ajang Asian Games 2018, Kamis 16 Februari. Selain menentukan cabang dan nomor olahraga yang dipertandingkan, pertemuan itu juga membicarakan kendala-kendala yang dihadapi Satlak Prima untuk mewujudkan target yang dibebankan pemerintah.
Menurut Gatot S Dewabroto selaku juru bicara Kemenpora, Satlak Prima merasa keberatan dengan tingginya target yang dibebankan di ajang Asian Games 2018. Menurut mereka, anggaran yang diberikan pada 2016 tidak sesuai dengan besarnya target prestasi di tahun mendatang. Satlak Prima meminta anggaran ditambah hingga Rp150 miliar.
"Angka anggaran Satlak Prima dari pemerintah untuk tahun ini mencapai Rp500 miliar. Tapi, Pak Achmad Soetjipto (Ketua Satlak Prima) mengatakan, idealnya mereka mendapat lebih dari Rp650 miliar. Itu terjadi karena kami menargetkan finis di urutan delapan untuk Asian Games 2018," kata Gatot di Gedung Kemenpora, Jakarta Selatan, Kamis (16/2/2017).
Baca juga: Cabor dan Nomor Pertandingan Asian Games 2018 Belum Diputuskan
Meski berasal dari pihak pemerintah, Gatot tampaknya bisa memaklumi keluhan dari Satlak Prima. Itu terjadi karena ia sempat meneliti bahwa anggaran olahraga Indonesia merupakan yang terendah se-Asia Tenggara.
"Anggaran kami se-Asia tenggara menjadi paling buruk karena hanya mencapai angka Rp235 miliar. Itu bahkan lebih rendah dari Filipina yang memiliki Rp 244 miliar. Jadi, bagaimana prestasi Indonesia mau lebih bagus," tutup Gatot.
Video: ?Bidik Medali di Asian Games, PB PASI Datangkan Pelatih Harry Marra
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News