Dilansir dari laman resmi IOC di Jakarta, Senin 16 Januari 2017, sebagian dari delapan atlet tersebut berkompetisi di Olimpiade Beijing 2008 dan sebagian lainnya di Olimpiade London 2012.
IOC menyatakan hukuman itu diambil karena komite kompetisi olahraga terbesar di dunia tersebut memandang perlindungan kebersihan atlet dan memerangi doping adalah prioritas utama sesuai dengan peta jalan strategis IOC 2020 untuk masa depan olimpiade.
"IOC menempatkan langkah-langkah khusus, termasuk menyasar pra-tes dan pemeriksaan ulang sampel yang berasal dari Olimpiade Beijing dan London, menyusul proses pengumpulan data intelijen yang dimulai pada Agustus 2015. Sebagai bagian dari proses ini, IOC menyatakan bahwa delapan atlet telah didiskualifikasi," kata para pejabat IOC.
Atlet yang positif doping di Olimpiade 2008 Beijing, tiga atlet peraih medali emas asal Tiongkok. Mereka adalah Lei Cao (33) asal Tiongkok, peraih emas angkat besi 75 kilogram putri. Kemudian Xiexia Chen (34) juga asal Tiongkok pemegang medali emas angkat besi 48 kg putri, lalu Chunhong Liu (31) juga dari Tiongkok, pemenang medali emas cabang angkat besi 69 kg putri.Baca juga: Dewan Sisiplin Kwmenpora akan Surati Atlet Terlibat Doping
Dua atlet asal Belarusia juga positif doping saat Olimpiade Beijing 2008. Yaitu Adzeya Ostapchuk (36), pemegang medali perunggu cabang menembak putri. Dan Darya Pchelnik (36), peringkat keempat lempar peluru putri.
Sedangkan di Olimpiade 2012 London, tiga atlet yang positif doping. Yaitu Sibel Simsek (32) asal Turki, peraih peringkat empat angkat besi 63 kg putri. Intigam Zairov (31) asal Azerbaijan, peringkat enam angkat besi 94 kg putra. Dan Norayr Vardanyan (29) asal Armenia, peringkat 11 angkat besi 94 kg.
Rata-rata para atlet tersebut mengkonsumsi zat terlarang mulai dari GHRP-2 dan metabolit (GHRP-2 M2), sibutramine, dehydrochlormethyltestosterone (turinabol), tamoxifen, dan stanozolol.
Semua atlet yang terdeteksi positif doping tersebut, didiskualifikasi dari semua turnamen yang diikutinya saat kasus tersebut terjadi. Mereka juga diminta mengembalikan penghargaan dan medalinya serta meminta otoritas olahraga di mana atlet bersangkutan tergabung, untuk mengimplementasikan hukuman ini dengan modifikasi seperlunya.
Hingga saat ini belum diketahui tanggapan masing-masing federasi dan otoritas olahraga negara asal para atlet tersebut atas putusan IOC ini.(ant)
Video: Everton Sukses Melumat Manchester City 4-0
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News