Test event ini akan berlangsung di Aquatic Stadium, Senayan, Jakarta selama 10 hari, mulai dari 5-10 Desember. Ada empat cabang olahraga akuatik yang dipertandingkan secara bergiliran, yaitu renang, loncat indah, artistic swimming, dan polo air.
Dengan 2.000 peserta dari delapan negara termasuk Indonesia, test event ini menjadi kegiatan akuatik terbesar yang pernah diselenggarakan di Tanah Air. Oleh karena itu, ada tantangan yang dihadapi panitia penyelenggara kejuaraan.
"Bagi atlet yang ikut serta, ini akan jadi ajang seleksi pelatnas Asian Games. Fokusnya adalah timing, itu jadi target utama," ujar wakil ketua umum PB PRSI Harlin E. Rahardjo saat konferensi pers di Aquatic Stadium.
Yang kedua, test event ini juga jadi kesempatan terbaik untuk melihat persiapan panitia Asian Games. Selain itu, evaluasi persiapan venue juga akan dilihat selama kejuaraan berlangsung.
Venue yang digunakan pada test event ini tergolong kolam fast pool. Menurut Wisnu Wardhana yang menjabat sebagai pengurus pusat PRSI bidang pembinaan prestasi, test event ini sangat menguntungkan buat para atlet yang bertanding nanti.
Baca juga: Jorge Lorenzo Ungkap Kelemahan Ducati
"Sangat, sangat menguntungkan. Jadi atlet dunia kalau bertanding atau berlatih di kolam fast pool ini bisa mendapat prestasi atau personal test yang lebih baik. Di Indonesia fasilitas ini baru ada di sini," ujarnya.
"Akan ada promosi-degradasi (untuk pelatnas) secara periodik kurang lebih tiap tiga bulan, dan ini mudah-mudahan tim pelatnas sudah terbentuk pada Januari. Buat yang non-pelatnas atau dari klub, kita bisa masukkan," tutup Wisnu.
Video: Cabor Renang akan Gelar Test Event Asian Games 2018
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News