Hal itu menjadi alasan mengapa pada MotoGP 2017 lalu dirinya sering terjatuh. Lorenzo tercatat tiga kali jatuh saat balapan, yakni di Argentina, San Marino, dan Valencia.
"Saya sering jatuh karena sistem pengereman Ducati masih lemah. Motor ini memang jadi sangat stabil ketika mengerem, tetapi saya sulit menguasai bagian depan, sehingga terjatuhlah saya, seperti di Argentina, San Marino, dan Valencia," kata Lorenzo dinukil dari Tuttomotori.
Baca: Dovizioso Disarankan Tolak Honda
Lorenzo lalu membandingkan sistem pengereman Yamaha dengan Ducati. Menurutnya, Yamaha memiliki sistem yang lebih baik ketimbang pabrikan asal Italia tersebut.
Kendati demikian, ia menyangkal jika gaya membalapnya berubah menyesuaikan tunggangan Ducati-nya. Menurutnya, hal tersebut mustahil karena tiap pembalap pasti memiliki gaya masing-masing.
"Saya merasakan perbedaan signifikan antara Ducati dan Yamaha. Sistem pengereman Yamaha jauh lebih stabil. Tapi, tidak benar kalau saya mengganti gaya mengemudinya," sambung pembalap berusia 30 tahun tersebut.
"Sama saja, karena setiap dari kita (pembalap) memiliki gaya masing-masing. Mustahil mengubah gaya membalap," tegasnya lagi.
Video: Puluhan Wanita di Gaza Rutin Berlatih Tinju
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News