Petenis Kanada Denis Shapovalov (Foto: Vaughn Ridley/Getty Images/AFP)
Petenis Kanada Denis Shapovalov (Foto: Vaughn Ridley/Getty Images/AFP)

Piala Davies 2017

Permintaan Maaf Shapovalov Usai Cederai Umpire & Membuat Tim Davies Kanada Tersingkir

Achmad Firdaus • 07 Februari 2017 14:19
medcom.id, Ottawa: Tim Davies Kanada harus menelan pil pahit gagal lolos ke babak perempat final usai dikalahkan Inggris, 5 Februari lalu. Namun yang membuat kekalahan itu menyesakkan adalah kemenangan Inggris didapat berkat aksi konyol salah satu pemain Kanada.
 
Denis Shapovalov jadi orang yang bertanggung jawab atas tersingkirnya tim Davies Kanada.  Aksi itu terjadi pada set ketiga saat Shapovalov berhadapan dengan Daniel Evans.
 
Dalam kedudukan tertinggal 3,-6 dan 3-6, Shapovalov tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya saat servisnya berhasil dipatahkan Edmund. Sebagai pelampiasan kekecewaan, ia berniat memukul bola ke arah penonton, namun apesnya bola pukulannya justru menghantam mata kiri umpire (wasit) Arnaud Gabas.

Meski tidak sengaja, namun aksi Shapovalov itu tidak bisa ditolerir, sebab sang wasit mengalami luka memar cukup parah hingga harus mendapatkan perawatan medis. Imbasnya, wasit lainnya, Brian Earley, yang menyaksikan peristiwa itu langsung menyatakan diskualifikasi. Akibat keputusan itu, Kanada harus tersingkir dari ajang Piala Davies lantaran kalah 2-3 dari Inggris.
 

Baca: 5 Momen Hebat Indonesia di Ajang Olimpiade


Shapovalov sendiri sudah menyadari kesalahannya. Menurut laporan pihak ITF (Federasi Tenis Internasional), Shapovalov sudah menemui umpire Arnaud Gabas dan melontarkan permintaan maaf.
 
"Saya merasa sangat malu dan sangat menyesal karena mengecewakan tim, mengecewakan negara. Saya berjanji itu yang terakhir. Saya juga ingin meminta maaf kepada umpire, wasit, dan semua ofisial ITF. Saya benar-benar menjadi penyebab kegagalan tim," ujar Shapovalov.
 

Namun, tidak semua orang mengecam aksi konyol Shapovalov. Kapten tim Davies Inggris, justru menunjukkan simpatinya dan memaklumi bahwa Shapovalov sulit mengontrol emosinya karena masih berusia 17 tahun.
 
"Memang disayangkan kejadian itu, tapi saya pikir ia masih sangat belia. Dia punya bakat besar dan kini dia dapat pengalaman hebat dari kejadian itu," ujar Smith.
 

Baca juga: Roger Federer Atlet Terpopuler di Australia


Sementara itu, di pertandingan Piala Davis lainnya, usaha Argentina untuk mempertahankan gelar Davis Cup masih berlanjut setelah Carlos Berloq menundukkan petenis Italia, Paolo Lorenzi, sehingga menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
 
Berloq yang merupakan peringkat ke-81 dunia menundukkan Lorenzi, petenis peringkat 43, dengan skor 4-6, 6-4, 6-1, 3-6, 6-3.
 
Pertandingan kelima antara Guido Pella dan Andreas Seppi selanjutnya bakal jadi penentu siapa yang berhak atas tiket perempat final. Bila berhasil lolos ke perempat final, Argentina bakal berhadapan dengan Belgia.
 
Video: ?Tendang Bola ke Wasit, Mauro Icardi Terima Sanksi
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ACF)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan